39

1.1K 215 150
                                    

Acara lelang sebenarnya adalah tempat berkumpulnya orang-orang kaya sombong yang ingin memamerkan hartanya kepada orang lain. Tempat ini penuh dengan kemunafikan. Mereka akan mencari tahu berapa banyak kekayaan seseorang, jika lebih dari miliknya maka orang itu akan berubah menjadi penjilat. Jika kurang maka orang itu akan memperlihatkan topeng yang menatap penuh hinaan.

Sherry menghela napas panjang. Seharusnya ia tidak berada di sini. Suasana disini membuatnya sesak terlebih ia tidak mengenal siapapun. Pandangan mata setiap orang selalu saja mengarah kepadanya dengan tatapan bertanya.

Walaupun acara malam ini mengharuskan setiap orang mengenakan topeng tapi tetap saja ia merasa risih saat semua orang menatapnya.

Pesona Dave Jhonson yang berjalan di sampingnya benar-benar berbahaya.

"Kau menjadi pusat perhatian, Ma Cherie."

Sherry mendengkus mendengar kalimat sarkas yang baru saja Dave lontarkan. Apa pria ini sungguh tidak tahu atau berpura-pura tidak tahu? "Itu semua karena aku hadir bersama pria sepertimu, Dave."

"Apa yang salah dengan membawa istriku sendiri ke acara ini?"

"Karena tidak semua orang tahu bahwa aku istrimu."

"Perlu ku umumkan pada dunia bahwa kau istriku?"

"Tidak perlu."

Dave terkekeh. "Katakan saja jika kau menginginkannya, Ma Cherie. Maka aku dengan senang hati menunjukkan pada dunia bahwa kau istriku."

"Terserah kau saja. Ah ya, apa ketiga sahabatmu tidak hadir malam ini bersama para istri mereka?" Tanya Sherry sambil melihat sekeliling. Tempat ini terlalu ramai dengan para manusia bertopeng. Akan sulit sebenarnya untuk menemukan seseorang yang kita kenal.

"Aku sudah meminta mereka untuk tidak datang," jawab Dave santai.

"Kenapa?"

"Apa jadinya pelelangan malam ini jika kami semua hadir."

Apa maksudnya? Apa seburuk itu jika mereka berempat hadir di dalam sebuah acara pelelangan seperti sekarang?

Sherry tersentak saat Dave menyentuh ujung hidungnya pelan. Pandangan keduanya beradu tanpa mempedulikan bahwa mereka sedang berada di kerumunan manusia bertopeng.

"Istriku cantik sekali malam ini," Dave memuji dengan tatapan kagum. Ia tahu Sherry adalah wanita yang cantik, dan wanita ini selalu saja bertambah cantik setiap harinya. "Aku bersyukur acara malam ini mengharuskanmu mengenakan topeng, aku benar-benar tidak suka seseorang melihatmu dengan tatapan memuja yang sama."

Sherry mendengkus sambil memutar kedua bola matanya jengah. Kalimat romantis tadi entah kenapa terdengar menyebalkan di telinganya. "Berhentilah membual, Dave Jhonson."

"Aku serius mengatakannya," ucap Dave sambil memberikan kecupan singkat di bibir Sherry yang membuat wanita itu seketika melotot garang ke arahnya.

"Jaga sikapmu, Dave! Ini di depan umum!"

"Tidak ada larangan untuk tidak boleh mencium istriku sendiri di depan umum," jawab Dave santai tanpa dosa. "Kau mau lagi?" Tawarnya dengan nada kalem.

"Tidak perlu!" Tolak Sherry kesal. Ia tentu saja merasa malu luar biasa ketika Dave menciumnya tadi ada beberapa orang yang melihat ke arah mereka. Walaupun tidak ada larangan sama sekali tapi tidak bisakah pria ini menahan diri? "Aku ke toilet sebentar."

"Mau ku antar?" Dave menawarkan diri sambil tersenyum manis.

"Tidak perlu," jawab Sherry lalu berlalu meninggalkan Dave yang sedang tertawa dengan suara menyebalkan. Pria itu benar-benar membuatnya kesal setengah mati.

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang