54

927 199 36
                                    

Sherry duduk diam sambil menatap dirinya sendiri di kaca besar yang tertempel di dinding kamar hotel.

Ulang tahun?

Dua kata itu terus saja terngiang di dalam kepalanya sejak setengah jam yang lalu saat Cheryl mengatakan bahwa nanti malam akan di adakan sebuah pesta ulang tahun untuk Dave.

Sherry meringis. Konyol bukan? Ia tidak tahu apapun mengenai pria yang berstatus sebagai suaminya itu. Dan yang lebih menyedihkan adalah ia sama sekali tidak tahu bahwa sebentar lagi Dave berulang tahun.

Jika saja Cheryl tidak bercerita, mungkin hanya dirinya yang akan menjadi bahan tawa karena tidak tahu apa-apa.

Sherry membaringkan tubuhnya sambil menatap langit-langit kamar. Pantas saja mereka semua mendadak ikut serta dalam perjalanan kali ini.

Sekarang apa yang harus ia berikan sebagai hadiah?

Pria seperti Dave pasti sudah memiliki segala yang ia inginkan di dalam hidup. Hadiah sederhana hanya akan menjadi sebuah lelucon untuk pria itu, bukan?

Sherry menghela napas panjang lalu menutup mata. Memikirkan semuanya membuat dirinya merasa lelah.

Jika bertanya langsung kepada Dave sungguh tidak mungkin. Bertanya kepada yang lain juga bukan ide yang bagus. Mereka semua pasti sudah menyiapkan hadiah masing-masing karena memang sudah merencanakan ini semua dari jauh-jauh hari.

Dan lagi, kenapa Dave tidak mengatakan bahwa akan berulang tahun? Apa pria itu lupa dengan hari lahirnya sendiri?

Berbagai pertanyaan silih berganti hinggap di kepala Sherry membuat wanita itu kembali menghela napas.

Berada di situasi seperti ini sungguh tidak menyenangkan sama sekali terlebih waktunya sudah hampir dekat. Menyiapkan hadiah sekarang juga percuma.

Sherry membuka mata. Sebentar ada satu hadiah yang bisa ia berikan kepada Dave. Tapi Sherry bisa membayangkan bagaimana keadaannya nanti setelah itu.

Lagi, Sherry menghela napas lalu kembali memejamkan mata.

Sebaiknya ia tidur saja. Lagipula Dave sedang bekerja siang ini sementara yang lain sedang sibuk melakukan sesuatu yang tidak bisa ia masuki.

Sherry kembali membuka mata dan langsung terdiam saat menatap manik tajam yang juga sedang menatap ke arahnya.

Sejak kapan Dave berada di atas tubuhnya seperti ini? Dan kenapa ia tidak menyadarinya sama sekali?

"Sudah pulang?" Tanya Sherry berbasa-basi.

"Hmm," gumam Dave sebagai jawaban. Pria itu menunduk sedikit untuk memberikan ciuman kecil di kening Sherry. "Apa yang sedang istriku ini pikirkan sampai tidak menyadari bahwa aku membuka pintu sedari tadi dan tidak mendapatkan respon apapun sama sekali."

"Memikirkan sesuatu," jawab Sherry. "Bisa kau turun dari sana?"

Dave menggeleng sambil mengulas senyum manis. "Posisi ini terasa nyaman. Aku suka melihatmu dari atas sini," jawab Dave dengan nada kalem. "Sekarang bisa beritahu padaku apa yang saat ini kau pikirkan, Ma Cherie?"

"Kenapa tidak mengatakan padaku bahwa hari ini kau berulang tahun, Dave?"

Dave tersentak. Ulang tahun? Siapa? Ah. Benar saja. Ia berulang tahun hari ini. Jadi itu alasan sebenarnya kenapa mereka semua hadir merusak rencana perjalanan bulan madunya yang romantis. "Aku bahkan lupa ulang tahunku sendiri," kekeh Dave sambil mengamati ekspresi wajah sang istri lekat. "Kenapa? Apa istriku ini sedang memikirkan hadiah untuk di berikan padaku?"

"Begitulah. Aku baru tahu tadi dan tidak sempat menyiapkan apapun," jawab Sherry tidak bersemangat. "Ternyata banyak sekali yang tidak ku ketahui tentangmu, Dave."

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang