59

1K 200 68
                                    

HOLLA MINNA. APA KABAR? SEMOGA KITA SEMUA SELALU DALAM KEADAAN SEHAT YA, AAMIIN.

AUTHOR UP PANJANG MALAM INI SEBAGAI PENGGANTI PART KEMARIN YANG PENDEK. INI SEHARUSNYA DUA PART, TAPI AUTHOR JADIIN SATU AJA YA 😘

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT🔪

HAPPY READING DEAR 😘
🌼🌼🌼

"Maaf, Luc."

Ucapan itu sudah lebih dari sepuluh kali Dave utarakan pada Lucas yang sedang mengemudi dengan wajah dingin. Dan seperti biasa balasan Lucas hanya deheman yang membuat Dave menghela napas panjang. Sungguh ia benar-benar merasa bersalah tidak memberitahu Lucas lebih dulu tentang Carl Geonandes yang berada di negara ini. Bukan tidak ingin, ia hanya lupa. "Aku benar-benar tidak menyangka kalau ayahmu akan bertindak seperti ini."

"Dia bukan ayahku," sela Lucas datar. Ia begitu lihai memainkan kemudi membelah jalanan padat agar bisa segera sampai di tempat Freya dan putra kecilnya berada. "Sejak dia mengkhianati ibuku, dia sudah bukan lagi ayahku."

Carl Geonandes adalah pria gila dengan segala ambisi dan sikap arogannya yang menyebalkan. Pria sinting itu tidak akan segan-segan melakukan tindakan apapun selama keinginannya tercapai. Dan Lucas cukup tahu alasan Carl bertindak sekarang.

Selain karena dirinya kebetulan berada di negara ini juga karena Carl Geonandes menginginkan seseorang untuk menggantikan kedudukannya.

Sementara itu, Dave tidak mengatakan apapun. Ia hanya diam memperhatikan sang sahabat yang sedang fokus menjalankan mobil. Dave cukup tahu luka batin seperti apa yang pernah Lucas alami. Sahabatnya itu terlihat memang sangat membenci sang ayah.

Dave menyayangkan tindakan impulsif Carl yang saat ini sedang menambah kadar kebencian sang putra.

"Aku pasti akan membunuhnya jika dia berani menyakiti istriku," gumam Lucas sambil mencengkeram erat kemudi.

"Bagaimana jika dia menyakiti Ferro?"

"Dia tidak akan berani," jelas Lucas. "Walaupun dia mungkin tidak menyukai istriku, Ferro tetap garis keturunan Geonandes. Itu hal mutlak yang tidak akan bisa ia bantah."

"Bagaimana kau tahu dia tidak menyukai Freya?"

Lucas menghela napas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar. "Kau akan tahu alasannya nanti. Bagaimana keadaan disana? Kenapa tidak menggunakan fungsi anting yang Sherry kenakan?"

Kali ini Dave yang menghembuskan napas berat. "Aku tidak berani melakukannya," jawab Dave sambil mengalihkan pandangan ke luar jendela. "Saat panggilan terputus, aku menduga bahwa orang yang berada di samping Sherry tahu maksud percakapan kami.
Dan aku benar-benar tidak berani menggunakan alat itu jika seandainya orang itu berada terlalu dekat dengan istriku."

"Bagaimana dengan alat yang berada di mata Sherry?" Tanya Lucas sambil menoleh sebentar sebelum kembali memfokuskan pandangannya ke depan.

"Aku meninggalkan kacamataku karena berpikir tidak membutuhkan benda itu," dan Dave benar-benar menyesali keputusannya. Lain kali ia akan membawa benda itu ikut serta walaupun Sherry berada di dalam ruang lingkup pengawasannya.

Karena Dave benar-benar tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali.
***

"Membawa wanita itu secara paksa adalah tindakan paling benar yang bisa ku lakukan."

Suara keras dengan nada bangga itu terdengar puas saat Dave dan Lucas melangkahkan kaki di sebuah ruangan besar dengan puluhan penjaga yang berbaris rapi.

Di tengah ruangan terlihat Carl Geonandes sedang duduk dengan gaya angkuh sambil memandang sang putra lekat.

"Kau akhirnya pulang."

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang