94

681 138 64
                                    

"Ma Cherie?"

"Hmm."

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu?"

Sherry diam. Ia tidak langsung menjawab karena pada dasarnya ia sudah tahu pertanyaan seperti apa yang hendak Dave tanyakan.

Saat ia membuka mata, Sherry tahu. Cepat atau lambat Dave pasti akan menanyakan siapa yang telah melukainya.

Tapi meskipun begitu, Sherry benar-benar tidak bisa memberitahu Dave tentang ini.

Walaupun ia terluka dan hampir mati, tapi Sherry benar-benar tidak bisa membiarkan Dave membunuh Calian Asahavey.

"Kenapa diam saja, hm?" Tanya Dave sambil mengeratkan pelukannya. Ranjang rumah sakit memang tidak terlalu besar, namun Dave memilih untuk ikut serta berbaring di atasnya. "Siapa yang melakukannya?" Tanyanya sekali lagi sambil mencium leher bagian belakang Sherry.

"Dave,,"

"Jika itu seseorang yang tidak kau pedulikan, reaksimu tidak akan seperti ini, bukan?" Tanya Dave memotong ucapan Sherry. "Apa mungkin Charles Yu? Atau,-" Dave memberikan sedikit jeda karena ia ingin menebak reaksi Sherry. Namun sepertinya ia sudah mendapatkan jawabannya. ",-Calian Asahavey?"

Sherry menutup mata erat. Sebenarnya dirinya tidak perlu repot-repot menyembunyikan apapun di depan Dave Jhonson. Karena pria ini pasti bisa menebaknya dengan akurat. Atau mungkin Dave sudah menduga sejak awal?

"Jadi benar dia."

"Dave,," Sherry baru saja hendak melanjutkan ucapannya namun terhenti ketika Dave dengan cepat membalik tubuhnya dan kini pria itu berada tepat di atasnya, seolah mengurungnya agar tidak bergerak.

Dave tahu, seharusnya ia tidak bersikap arogan seperti ini. Tapi melihat bagaimana Sherry begitu melindungi pria yang sudah melukainya benar-benar membuat Dave kehilangan kendali. "Kenapa kau selalu saja melindunginya, Ma Cherie?" Tanya Dave dengan suara tertahan. Ia harus bisa mengendalikan diri. Saat ini ia tidak boleh terlalu memperlihatkan amarahnya. Sherry masih belum sembuh dengan baik. Dan Dave tidak mau mengambil resiko terlalu besar.

"Aku tidak melindunginya, Dave!" Sanggah Sherry cepat.

Dave memiringkan kepalanya sambil memasang ekspresi wajah seolah mengejek. "Benarkah?" Tanyanya dengan nada sarkas yang kental terdengar. "Lalu kenapa kau tidak mengatakannya langsung kepadaku?"

Tatapan mata di depannya tampak seperti menuntut membuat Sherry memalingkan wajahnya ke samping. "Akan ku jelaskan ketika kita sudah pulang nanti."

Dave mendengkus. Satu tangannya menyentuh dagu Sherry, membawa wajah itu agar kembali menatap ke arahnya. "Aku membutuhkan penjelasan sekarang juga, Ma Cherie. Kau harus tahu, aku bukan pria yang sabar terlebih kepada seseorang yang dengan berani berniat membunuh istriku."

"Dave, aku sudah mendengarnya dari Dokter Wang. Dia mengatakan bahwa seseorang yang melakukan ini padaku tidak memiliki niat membunuh sama sekali," memang itu yang ia dengar dari Dylan Wang. Pria itu juga sempat menanyakan perihal siapa yang melakukan ini namun dirinya tidak menjawab apapun.

"Lalu kenapa?" Tanya Dave tanpa ekspresi. "Calian Asahavey berkali-kali menguji kesabaranku. Berkali-kali melewati batasan yang ku buat dan kali ini dia berani melukaimu. Meskipun tidak ada niat membunuh, tapi dia sudah berani menusukkan benda tajam itu ke tubuhmu. Apa kau pikir aku akan menerimanya begitu saja, Ma Cherie?!"

"Tapi aku tidak mati, Dave!"

"Apa aku harus menunggumu mati agar bisa membunuhnya?!!" Kali ini Dave benar-benar kehilangan kendali. Kemarahannya meledak begitu saja. Dave mencengkeram kuat bantal yang berada di bawah kepala Sherry sambil berusaha menahan diri agar tidak bertindak di luar batas. Sungguh, menyakiti wanita ini dengan tangannya sendiri adalah hal yang tidak akan pernah ia lakukan. Dave sudah pernah melakukannya sekali dan ia sungguh tidak ingin ada yang kedua kalinya. "Dengar ini, Ma Cherie! Kau adalah istriku! Dan aku tidak mengizinkanmu mengkhawatirkan pria lain!" ucap Dave dingin. Dengan gerakan cepat ia turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu.

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang