61

959 178 18
                                    

"Tidak perlu cemas seperti itu, Ma Cherie. Aku baik-baik saja. Hanya tergores beberapa batu saat berenang."

Sherry tak menjawab. Ia terus saja membisu walaupun tangannya tetap membalut tangan Dave yang terluka. Ia hanya terkejut saat melihat Dave dan juga Raka pulang dengan keadaan basah kuyup dan penuh luka.

"Marah?" Tanya Dave lembut sambil menatap wajah diam sang istri.

Sherry menggeleng sebagai jawaban, Wanita itu lalu terdiam sambil menatap wajah Dave. "Padahal kau hanya pergi untuk menemui rekan bisnis. Tapi kau malah pulang dengan membawa luka di tubuhmu."

Dave memeluk pinggang Sherry lalu membenamkan wajahnya di sana. "Kami di serang, Ma Cherie. Tentu saja aku akan melawan."

"Kenapa seringkali membuatku cemas seperti ini, Dave?"

"Baiklah, aku minta maaf," ucap Dave tulus. "Lain kali aku akan berusaha untuk tidak terluka saat pulang menemuimu."

"Kau tahu bukan itu maksudku, bukan?"

Dave tersenyum kecil lalu mengangguk. "Aku tahu."

Sherry mengusap rambut Dave. Selama bersama pria ini hatinya tidak akan pernah bisa merasa tenang. Dave memiliki musuh dimana-mana. Terluka adalah hal yang biasa bagi pria ini. Bagi Dave, tidak mati saja adalah yang yang menguntungkan. "Apa musuh yang menyerang kalian ada hubungannya dengan Ayah Lucas?"

"Hmm," gumam Dave sebagai jawaban. "Lebih tepatnya pria yang sudah menggores istriku."

Sherry terdiam beberapa saat. "Kau tidak membunuhnya, bukan?"

Dave melepaskan pelukannya lalu mendongak menatap manik Sherry. "Saat kita meninggalkan kediaman Carl, nyawa pria itu masih ku ampuni. Tapi tadi dia datang mengantarkan sendiri nyawanya kepadaku. Menurutmu apa aku akan berbaik hati dengan memberikannya kesempatan kedua?"

Sherry diam tak menjawab.

"Apapun yang saat ini kau pikirkan  tentangku, aku tidak peduli, Ma Cherie. Selama dia melanggar batasan-ku, maka dia harus siap menerima konsekuensinya," Dave kembali memeluk pinggang Sherry erat. "Aku memang bukan suami yang baik. Tapi aku akan membalas apapun yang diberikan kepadaku. Menyakiti istriku, maka dia harus siap berhadapan langsung denganku."

"Kau benar-benar membunuhnya?"

"Hmmm," jawab Dave. "Kenapa? kau keberatan?"

"Sedikit. Lain kali jangan lagi membunuh orang lain demi diriku, Dave."

Lagi, Dave melepaskan pelukannya lalu menatap Sherry. Satu tangannya terulur menyentuh dagu Sherry, membawanya mendekat. Saat jarak mereka hanya beberapa senti, Dave mengecup bibir Sherry. "Kalau begitu, lain kali jangan biarkan siapapun menyakitimu, Ma Cherie. Tergores sedikit saja, akan ku minta tangannya."

Sherry berkedip beberapa kali sebelum mengulum senyum tertahan. ia lantas mengalungkan kedua tangannya di leher Dave. "Kenapa aku bisa menikah dengan pria mengerikan sepertimu, Dave Jhonson."

"Mungkin karena kau sudah mencintaiku tanpa kau sadari, Ma Cherie."

Sherry mendengkus. Kalimat kebohongan yang benar-benar lucu. Apa Dave melupakan kenyataan bahwa pria itu yang memaksanya untuk menikah?

"Ma Cherie?"

"Hmmm."

"Wajahku sakit sekali saat terjun ke laut," tunjuk Dave pada pipinya. Seolah mengadu. "Bisa sembuhkan dengan menciumnya?"

"Apa itu ampuh?"

"Coba saja dulu, kita akan tahu hasilnya nanti," jawab Dave sambil menyodorkan pipinya seperti anak kecil yang minta di cium.

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang