55

898 200 83
                                    

"Temukan Edward," perintah Dave yang langsung membuat Cheryl menubruk tubuhnya sambil menggelengkan kepala kuat. "Pastikan menangkapnya hidup-hidup karena aku yang akan membunuhnya dengan tanganku sendiri."

"Tidak perlu repot-repot mencariku, Tuan Jhonson yang terhormat," sapaan dengan nada ringan itu membuat semua orang menoleh dan menemukan Edward sedang duduk santai sambil meminum segelas wine. Maniknya menyorot lurus ke arah Dave yang sedang menatapnya dengan tatapan membunuh. "Sebaiknya kalian tidak mendekat atau kita akan mati bersama-sama disini," ucapnya tersenyum kecil sambil mengeluarkan sebuah remote control.

"Itu tidak mungkin bom bukan?" bisik Raka sambil menarik Arell ke dalam dekapannya.

"Itu memang bom," ucap Christian Greyson setelah menyingkap penutup meja dan menemukan sebuah benda tertempel dibawah meja dengan angka yang terlihat disana. Christian melihat sekelilingnya saat beberapa pelayan juga ikut menyibak penutup meja dan terkesiap. Sepertinya tidak hanya ada satu, tapi seluruh meja di ruangan ini sudah terpasang bom di bawahnya.

Semua orang yang berada di ruangan terdiam sambil menatap tak percaya pada sosok yang tidak pernah mereka duga akan melakukan aksi nekat seperti ini.

"Kau menunjukkan taringmu yang sebenarnya sekarang. Kenapa?" Tanya Lucas sambil mengambil Ferro dalam gendongan Sherry. Maniknya menyorot Edward dengan tatapan membunuh. "Terpojok?"

Edward mendengkus. Seandainya saja Cheryl tidak mendengarkan pembicaraannya tadi di telepon maka sandiwaranya tidak akan berakhir secepat ini. Untung saja ia sudah mempersiapkan semuanya dari awal untuk berjaga-jaga jika ada kondisi yang tidak bisa di kontrol. Kalau tidak bisa ia pastikan hidupnya akan berakhir malam ini juga. "Sikapmu yang berpura-pura tenang itu amat menjengkelkan, Geonandes," Edward bertopang dagu sambil menyeringai kecil. Tatapan mata yang ingin membunuhnya kian banyak namun Edward mengabaikannya. "Percaya atau tidak aku bisa mengirim kita semua ke neraka bersama-sama."

Josh berdecak jengkel. Ia sudah menyelidiki latar belakang Edward Black jauh sebelum ini. Dan data yang ia terima mengatakan bahwa pria ini benar-benar bersih. Tapi kenapa sekarang keadaannya malah berbalik seperti ini? "Ku akui kau serius dalam menyembunyikan semuanya, Edward. Katakan padaku siapa kau sebenarnya? Apa tujuanmu datang mendekati gadis kesayangan kami?"

Edward melirik Cheryl yang masih berada di dalam pelukan Dave Jhonson lalu tersenyum kecil. Ada rasa sakit yang tiba-tiba merasuki hatinya melihat ekspresi Cheryl yang terluka namun Edward mengabaikan. Ia tidak bisa menentang perintah yang sudah di berikan. "Tentu saja untuk memanfaatkannya," senyuman kecil tadi berubah menjadi seringaian lebar. "Kau tidak benar-benar berpikir bahwa aku akan sangat mencintai gadis manja sepertimu bukan?"

Rahang Dave, Raka, Josh dan juga Lucas mengeras terlebih melihat senyum Edward yang tampak meremehkan. Belum lagi tubuh menegang yang masih berada di pelukan Dave membuat mereka berempat tahu gadis kesayangan mereka sedang sangat terluka saat ini.

Freya yang berdiri di belakang Lucas menatap Edward tak percaya. Sejauh ini ia selalu merasa pria itu sangat cocok dengan Cheryl karena Edward tampak begitu mencintai gadis itu. Tapi saat melihat senyum Edward tadi Freya tahu, semua yang telah terjadi hanya sebuah kebohongan yang Edward ciptakan untuk bisa memasuki keluarga besar ini.

Tak hanya Freya, Arell juga merasakan perasaan yang sama. Ia tidak menyangka tujuan Edward mendekati Cheryl adalah untuk memanfaatkan sahabatnya.

Terlebih ia merasakan perasaan bersalah yang teramat karena kehadiran Edward disini juga atas sarannya.

"Memanfaatkan?" Ulang Christian lalu duduk dengan santai. Didalam hati ia mengutuk, ini adalah salah satu kesalahan terbesar yang ia lakukan. Selama ini dirinya selalu menyelidiki hal sekecil apapun yang muncul secara tiba-tiba dalam wilayahnya dan Christian mengabaikan Edward Black karena mengira ia hanya anak ingusan yang sedang mencoba keberuntungan mendekati permata hati Raka Abimayu. Siapapun pasti tidak menyangka ternyata ada tujuan lain di balik itu semua. "Siapa yang memberikanmu keberanian sebesar itu?"

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang