[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!]
"Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak.
"Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Follow @ mowteaslim buat kamu pejuang timbangan NGIRI! ingett sebentar lagi lebaran😭
_____________
Wajib tonton trailer ini di ig ku @ fridaywattpad
https://l1nk.dev/daraajudan125
___________________
Pagi ini, Kana dengan matanya yang tampak bengkak harus bersiap untuk kedatangan pasukan termasuk janazah suaminya. Tak peduli hancurnya hati yang ia rasa, nyatanya risiko seperti inilah yang harus diambil oleh istri prajurit manapun.
Kana sudah bersumpah bahkan bersedia menerima segalanya. Bukankah tiada seorangpun yang bisa ia salahkah sekarang?
Selain dirinya sendiri yang begitu bodoh telah menyia-nyiakan seribu kesempatan yang Tuhan berikan.
Tangannya menyentuh pelan perut yang mulai membuncit. Hanya bayi ini yang Gatra tinggalkan untuknya, untuk menemaninya mengarungi hidup seorang diri
"Ayah bilang bakal pulang..." Gumamnya dengan tetesan air mata yang kembali terjatuh. "Ayah bahkan belum ketemu kamu..."
Matanya terpejam mengingat semua kenangan dan interaksi Gatra yang begitu antusias menjadi calon ayah pada bayinya. Meskipun Kana lebih banyak menolak interaksi pria itu karena rasa kecewa yang ia rasa.
