SI BABA!

5.9K 472 132
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah drama Rayqa yang gak mau ngikut Papi Maminya, begitu kami masuk kedalam kamar hotel dan bersih-bersih Gyana dulu, Gyana mendadak kayak bebas merdeka.

Mungkin dia kelelahan gerak terbatas berjam lamanya, jadi begitu dia bebas, dia mendadak heboh luar biasa.

Baby crib yang gue minta extrain, sudah disediakan sama pihak hotel, tapi Gyana malah melengos dan pegangan gue kuat-kuat, pas mau gue taro disitu. Ngetes maksudnya dia mau apa enggak.

Sesuai tebakan Ola, "Tuh kan enggak mau. Mas Gy gak percaya sih...." Kata Ola yang udah berubah kostum pakai daster dan rambutnya diuntel-untel asal. Tapi malah gemes lihatnya. Kan maksud gue tuh...

"Kan... maksud aku, kalau dia bisa tidur di box kaan..." Ola nengok ke balik pundaknya sambil nyalain teko elektrik, rebus air panas buat nyiram botol susu Gyana yang udah kelamaan gak di cuci sejak di pesawat tadi. Gue naik-naikin alis sambil cengar cengir dan Ola cuman mencebik "Modus!" Sahutnya dan gue yang lagi gendong Gyana cuman ketawa.

Gyana sendiri habis di waslap, dipakin minyak telon lagi, sekarang pakai celana pop dan kaos doang. Gue taro Gyana di atas kasur dan dia langsung bebas merdekaaaa! Guling-guling sana sini, tengkurap terus berusaha bangun dan duduk.

Udah duduk dia ngeguling lagi sambil bawa-bawa si guling kuning kesayangannya. Dia gigit-gigit, dia peluk dia banting udah kayak di siksa.

"Kamu ngapain sih???" Gue gemes lihat dia gelindingan kesana kemari. Akhirnya gue terkam dan gue tiup perutnya sampai bunyi. Gyana ketawa sampai kepingkal-pingkal sambil kedua kakinya diangkat tinggi-tinggi dan tangannya jambakin rambut gue.

"Mas... jangan keseringan, gak bagus." Ola selalu negur kalau gue kayak gini. Katanya sih, bayi yang di terlalu sering di ajakin bercanda seperti ini, bisa bahaya tersedak dan merusak sensori. Jadi yaudah, sekali aja gue tiup perutnya.

Selanjutnya Gyana miring sambil meluk guling, mulai enyot-enyot jempolnya. Gue ikutan tiduran di samping Gyana dan Ola juga akhirnya rebahan "Gyana mau nen?" Tanya Ola dan Gyana yang lagi asik bengong sambil empeng jempol, langsung berguling kearah Ola dan mendadak nangis-nangis "Neen...neeen..." sambil di sengguk-sengguk nangisnya.

Ini anak ya, kalau bercanda rusuh, tapi kalau nangis mellow. Perpaduan unik gue sama Ola banget sih. Tahu lah, bagian gue mana bagian Ola mana. Ola hanya ketawa sambil membuka kancing dasternya dan menyusui Gyana sambil posisi miring.

Gyana mendadak anteng walau kaki kemana-mana, sambil nenen lagi sama Ola. "Dia gak makan dulu, Yang?" Tanya gue karena dari tadi Gyana cuman mau makan sedikit. Ola menggeleng sambil memperhatikan Gyana "Mungkin suasananya gak enak buat dia langsung makan. Nanti aja kalau dia udah nyaman. Berantakan sehari doang. Enggak apa-apa lah. Tadi Nana juga bilang, semaunya anak-anak aja dulu. Tempat baru, hawanya juga beda, jamnya udah terlanjur berantakan dari bangun. Jadi di nyamanin aja dulu."

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang