HAPPY BIRTHDAY GYANA (FINALE)

3.7K 444 326
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Enggak ngakak bohong. comment sepi, Mbak L ngambek. eeeh laaah. ramein dooong. Mbak L lagi sedih, seminggu dua kali tabrakan uhuhuhuhu....



Semalam Gyana sukses dikekep di kamar mertua gue. Kasur mertua gue yang super King itu, penuh gak karuan, karena Atthaya juga kekeuh main dikamar mertua gue. Dia punya proyek, kutekin semua kuku tangan dan kaki Gyana.

Alhasil, sekarang kuku tangan dan kaki Gyana, warna warni.

Lagu anak-anak sudah diputar sama Gendis, yang dari jam 7 pagi sudah sampai di rumah mertua gue. Eva juga sudah datang, yang tentunya satu set sama Bagas, bawa berbagai macam alat dekorasi. Jadi ada kayak gapura balon-balonan, ada bunga-bunga dari balon juga. Pokoknya penuh balon.

"Assalamualaikum..." Suara Mama terdengar dan gue langsung menyongsong kedatangannya. Gue mencium punggung tangan Mama dan Mama mengusap lembut kepala gue. "Hallo, yang sudah satu tahun jadi Papa? Tambah bijaksana ya Mas, jadi seorang bapak. Ingat setiap langkahmu, adalah untuk anak dan istrimu. Dijaga amanah itu. ya? Mama titip menantu dan cucu Mama. Mereka harus bahagia ditangan kamu." Bisik Mama sambil mencium pipi gue kiri dan kanan.

Gue terkekeh, walau sejujurnya mau mewek. Gak bisa banget gue, kalau udah Mama atau Ola, yang bisikin gue gini-ginian. Meleyot gue.

"Daa.da.da.....DAAAAAAA." Dan suara ocehan Gyana, membuat suasana mellow harus dihentikan segera. Habis itu dia ketawa-ketawa girang. Gyana sukses ngerjain Bagas, minta digendong kesana kemari, semau dia nunjuk kemana. Pas gue nengok, Bagas lagi kewalahan karena Gyana lagi kayang digendongannya.

"Buset dah. Ini emaknya pas hamil, doyan akrobat apa gimana, sih? La? Lo hamilnya lasak kali ya?" Panggil Bagas ke Ola yang lagi lewat membawa nampan berisikan kue-kue jajan pasar, untuk ditaro di meja hidangan-hidangan. "Itu bakat terpendam anak gue. Dia memang multitalenta kok. Semacam Agnez Mo. Cici cici hitz." Jawab Ola dan gue cuman ketawa aja dengar jawaban Ola yang ngasal, tapi alhamdulillah doa positif buat Gyana.

"Lucuan juga Chelesa Is....aawww....awww babe. Bercanda!bercanda!" Bagas gak bisa selesaikan kalimatnya, karena kena jewer Eva sampai kepalanya miring-miring. Gyana malah ikutan dengan gaplok muka Bagas sambil ketawa.

"Wooy! Dilarang kekerasan didepan anak dibawah umur. Gyanaaa, ada Yangti. Sini duluu." Panggil gue ke Gyana dan yang punya nama, cuman nengok sambil masih ketawa-ketawa. Tangan bujelnya, masih nyangsang di hidung Bagas.

Gue mengambil Gyana kedalam gendongan gue dan menyerahkan ke Mama. "Sayang." Panggil gue ke Ola dan Ola menghampiri gue "Tolong ya? Mie ulang tahun sama telur merahnya." Bisik gue dan Ola menerima dua kotak besar yang dibawa Mama.

"Oooh! Yaudah. Ini duluan aja, keburu tamu-tamu pada datang. Nanti malah ribet mau makan ini dulu. Yuuk? Yuuk? Udah pada rapih juga, kan? Vaa... mau foto-fotoin pas suapan mie ulang tahun sama telur merah doong." Panggil Ola ke Eva dan akhirnya kami semua setuju.

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang