JANGAN DENGARKAN!

3.3K 485 234
                                    

*******************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******************************

500 VOTES 350 COMMENTS!! NO SPAM!!

Gyana tertawa senang sekali, sambil menikmati hasil maha karyanya di depan cermin. Menurut dia, itu cantik. Kami gak ada yang berani bilang, itu enggak cantik. Takut, kepercayaan diri dia runtuh, kalau setiap langkahnya, terlalu kita salahkan dan kritik. Mungkin, caranya harus diubah.

Diubah gimana? Mungkin, nanti Ola bisa ajarkan Gyana, cara dandan yang benar itu, gimana?

Lagian, gue sama Ola, sama-sama enggak tahu apa isi pikiran Gyana. Apakah sudah bisa membedakan antara esensi berdandan dengan menggambar? Karena, sejujurnya, memang kedua aktivitas ini, memakai alat yang nyaris sama. Pakai palet-palet berwarna, alat bantu berupa pen dan pensil, kuas, sponge. Semua alat yang biasa dipakai dalam aktivitas menulis.

Ditambah, kemampuan motorik halus dan kasar Gyana juga masih berkembang. Jadi mungkin, kemampuan dia menggores tepat pada garis, masih belum maksimal. Masih butuh banyak waktu untuk berkembang. Yah... namanya juga dua tahun.

Kadang, terlalu obsesi melihat anak melakukan pekerjaan dengan sempurna, jadi lupa sama fase perkembangan anak. Sekalinya pekerjaan anak tidak sempurna? Kita jadi gatel mengoreksi, sampai lupa apresiasi.

Gue pernah lihat Mas Andra, bantuk Rayhan menyelesaikan project based learningnya, sebagai tugas akhir kelulusan tingkat TK. Keren gak tuh bahasanya? Tapi, sebenarnya, ini untuk meningkatkan kreativitas anak dan kemampuan daya pikir, juga keberanian untuk presentasi.

Karena yang mau lulus-lulusan TK langsung dua? Nana sama Mas Andra bagi-bagi tugas. Nana handle Rayna dan Mas Andra handle Rayhan. Karena, pas waktunya presentasi, masing-masing harus didampingi.

Rayhan bikin proyek membuat maket, dengan tema smart city. Jadi intinya, kota yang sudah memakai sistim tenaga surya, sebagai sumber energinya. Dia buat lah itu maket sederhana, ada rumah, gedung, lampu jalanan dan ada beberapa panel khusus untuk menyerap energi sinar matahari, yang nanti diolah menjadi energi listrik.

Rayhan diberi pengetahuan, tentang apa itu solar panel. Mas Andra juga gak asal suruh Rayhan ambil tema. Dia tanya ke anaknya, kamu nyamannya bahas apa? Pilihan waktu itu antara sistim tata surya sama solar panel. Mas Andra tanya lagi, diantara dua itu, mana yang Rayhan paling suka? Kata dia solar panel, karena pernah lihat Papi bikin maket smart city. Kebetulan, yang gue dengar, itu proyek barunya Pratama Propertindo.

Dan kejutannya apa? Mas Andra, si pria perfeksionis kalau urusan pekerjaan, apalagi maket-maketan? Posting foto di akun Instagram.... Nana. Iya dia kan akun IG aja modal nebeng binik. Maket yang bener-bener mleyot-mleyot bentuknya, miring kanan kiri. Tapi captionnya 'Good job Mas Ray, Papi is a proud father.'

Pas gue mampir ke kantornya juga di Karya Muda, maket itu terpajang di salah satu rak display ruangannya. Mentereng banget lah, karena lumayan besar.

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang