PAPA SAYANG MAMA!

4.3K 419 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Benar kata orang-orang, masa punya anak kecil, apalagi bayi itu, enggak lama. Beneran enggak lama. Bahkan, gue rasanya gak sadar, sejak kapan Gyana bisa jalan merambat-rambat berpegangan, rasanya, kok kemarin dia masih cuman merangkak aja skill nya?

Itu baru salah satu contohnya aja. Sampai, tiba-tiba Gyana bisa manggil gue Baba dan berhenti manggil Ola Nen. Panggilan yang selalu sukses bikin gue tertawa terpingkal-pingkal, setiap ingat gimana cara Gyana dulu memangil Ola. Nen.

Sampai akhirnya Gyana berhasil lupa sama panggilan Nen buat Mamanya, dan berubah menjadi Maah..Maah..Mmmaa..Mmmaa...

Memang gak selancar manggil Baba, yang kayak langsung bisa Babaaa! Baik itu dengan nada rendah, sendu, manja sampai galak. Tapi, sejak Gyana bisa manggil Ola dengan sebutan Mama, sebenarnya Ola kayak ada mellow mellownya gitu. Kenapa Ola mellow? Karena, berarti ada satu lagi miles stone yang Gyana lewati. Yang berarti...bertambah besar.

Bukannya Ola gak senang Gyana bertambah pintar. Jelas Ola senang banget. Cuman, kata Ola, berarti satu fase terlewati dan gak akan kembali lagi. Ternyata benar kata teman-teman di kantor, gak akan ada Ibu yang siap, melihat anaknya bertambah besar. Pasti bakalan mellow.

"She's growing really fast. Punya bayi, ternyata kayak nanam kacang hijau, tahu-tahu udah tumbuh aja jadi toget." Perumpamaan yang cukup absurd dari seorang Viola Kirana Salsabila, istri dari Gyan Nauval Ahmad. Gue ketawa dengar Ola ngomong gitu, sambil dia sekarang lagi meringkuk melukin gue di sofa. Kita lagi movie night ceritanya, sambil Gyana kita awasi lewat baby monitor aja.

Gyana sudah punya kamar sendiri, dengan tempat tidur yang mirip box baby, tapi muat kurang lebih sampai Gyana usia tiga atau empat tahunan lah. Tergantung, seberapa tinggi Gyana nanti bertumbuh. Tapi, kalau lihat bentukan Gyana yang masih aduhay ini, bentuk kaki dan tungkai nya, kayaknya Gyana bakatnya tinggi.

Gue juga gak sependek itu ya! Jangan pada langsung gatel mulutnya, mau bilang 'Tinggi ngikut Mamanya ituuu.' Bisa ngikut gue juga kali!

"Gimana ceritanya, nyamain bayi bohay itu sama kacang ijo berubah jadi toge sih, Yang?" Tanya gue sambil tertawa geli dan membiarkan Mama satu bayi ini, meluk-meluk gue manja, sambil ndusel-ndusel di dada gue. Gue hanya mengusap-usap kepalanya dengan lembut, sambil sesekali cium-cium rambutnya.

Dulu, pertama kali jatuh cinta sama Ola, bayangan gue, dia pasti ala-ala ratu kecantikan yang super jaim dan priyayi banget tingkah lakunya. Agak takut juga, bakalan jomplang luar biasa. Ternyata, setelah sama Ola? Ola cuman jaim diluaran aja. Tapi, sama orang-orang yang dia nyaman? Ya gini. Kelakuannya suka asal, absurd dan jangan salah, manjanya tetep aja nempel, walau udah punya saingan.

"Ya habisnya. Cepet banget lho Mas, dia besarnya. Banyak hal-hal yang gak dilakukan lagi sama Gyana, kan? Udah gak nangis nyariin Nen lagi tengah malam. Pupnya udah bau banget..." Bagian ini gue gak tahan buat ngakak. Segala perubahan pup nya aja dibahas sama Ola. Tapi, namanya juga Ibu ya kan?

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang