SI TUKANG JERIT-JERIT (2)

4.6K 442 120
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah proses mandi, yang akhirnya mengembalikan mood Mbak Gyana satu ini. gue akhirnya berhasil boyong anak batita ini untuk pergi jalan-jalan dulu. Gyana gue dandanin sedemikian rupa dan berusaha untuk enggak ngeyel-ngeyelan soal pilihan baju. "Iiiih. Iniiih!" Pekiknya kesal. Gyana maksa perginya pakai baju balet gaes. Ya masak iya, Nak?

"Dicuci dulu yang ini, sama Mbak Imah, yah? Gyana ganti baju yang bersih dulu." Gue nunjukin kaos gambar kucing dan celana jeans modelan cutbray. Iya, cutbray banget gak tuh, istri gue beliin baju anaknya? Gue sih iya aja. Karena Ola kadang memang jadiin Gyana boneka hidup, dengan dia dandan-dandanin macem-macem.

"Dak! Dak! Ituuh!" Katanya sambil dia nunjuk baju baletnya lagi, yang sudah gue umpetin ke balik punggung gue. Dia, yang cuman singletan sama pakai popok, karena baru gue balurin minyak telon, jalan memutari gue dan mungut baju baletnya lagi.

Dia remet-remet, kayak mikir, ini cara makenya gimana sih?

"Coba, Baba cium bajunya. Wangi baju bersih, apa udah bau baju kotor, ya?" Kata gue. Please lah, Nak. Ini baju udah kena ayaaam. Masak gue bawa anak gue ke mall, ada aroma-aroma anak ayamnya?

Gyana lihatin gue endus-endus bajunya dan dia ikutan maju nempel-nempelin hidung ke baju baletnya. "Kok, bau ya?" Tanya gue sambil gue mengerutkan hidung "Tadi, habis buat mainan ayam, ya?" Tanya gue dan Gyana masih ikutan nempel-nempelin hidung dan niruin suara gue ngendus-ngendus baju hhhh..hhh.. gitu.

"Bau. Bau ayam Yayak!" Katanya sambil menegakan badan dan menatap gue. "Pate inih?" Tetap ulangnya. Gue menggeleng "Ini bau, udah kotor. Kita cuci dulu, ya? Nanti Ana bilang Mbak Imah, Mbak Imaaah tolong cuci baju Ana. Gitu, ya?" Jawab gue dan Gyana masih gak terima "Bau nih." Kata gue dan gue cium keteknya Gyana "Naaah. Ini baru wangiii." Kata gue dan Gyana tertawa kegelian.

"Baba tangkep yaaaa. Satu... dua..." Dan gue tangkap dia, gue gendong ke tempat tidur, biar lupa sama si baju baletnya. Gue ajak gulat-gulatan, baru gue pakein baju yang gue pilihkan. Selesai itu, gue akhirnya mengemasi beberapa keperluan Gyana dan baju ganti.

Gue sama Gyana turun dan ketemu Mama Mertua gue di ruang keluarga. Gue sudah gemblok ransel isinya perlengkapan Gyana, sambil gendong Gyana yang sudah tampil kece, lengkap sama jepit rambut bentuk pita di kanan dan kiri jidatnya.

"Lhoo? Mau kemana?" Tanya Mama mertua gue dan gue menurunkan Gyana. Dia langsung ngacir nyamperin Jasmine, yang lagi disuapin sama Mbak pengasuhnya. "Mau saya bawa main dulu aja, Ma. Nanti, kalau masih rewel juga, kayaknya terpaksa saya bawa menginap aja." Jawab gue dan Mama mertua gue menghela nafasnya.

"Semalam juga akhirnya tidur kok, Yan. Dari pada dibawa ke Rumah Sakit." Jawab Mama mertua gue agak kesal. Gue mengangguk dan melirik Gyana yang lari nabrak kaki gue "Semoganya sih, gak usah sampai nginap. Habisnya, Ola juga snewen terus." Jawab gue dan Mama mertua gue mengibaskan tangannya "Ola ya memang begitu. Sudah, ajak nengok Mamanya saja, habis itu pulang. Jangan dibawa menginap!" Titah Mama mertua gue.

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang