NGUSIR LALAT! (1)

3.6K 475 94
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sebenarnya masih ada lanjutannya, tapi aku ngantuk banget. segini dulu ya.


******


"Pagi pak RT!" Gue melambaikan tangan gue sambil jogging pagi. Pak RT lagi asik motongin rumput halamannya, pakai singlet dan celana pendek. Tatapan gue bersirobok dengan Aldi dan dia, sejak tragedi beli kondom itu, kalau ketemu gue jadi kayak sungkan banget. Gue juga salting sih, sialan.

"Om.." Sapanya sambil megangin sapu lidi. Anak sholeh pujaan bangsa, nurut orang tua, hidupnya lurus bagaikan lembaran lidi yang dia pegang itu, mendadak matanya ternoda sama om-om kangen istri, yang lagi jajan kondom. "Hey, Di. Bantu Bapak?" Tanya gue yang gak perlu di jawab.

Lo pikir Aldi lagi nunggangin sapu lidi macem nenek sihir?

"Eeh... Mas Gyan, pagi-pagi sudah semangat banget joggingnya. Tapi kok mampir gerobak bubur kacang hijau dulu?" Sapa pak RT balik sambil beliau meninggalkan pekerjaannya dan nyamperin gue, yang lagi mesan dua bungkus bubur kacang hijau, dua bungkus bubur ketam hitam dan roti. Kesukaannya Ola.

Gue terkekeh sambil ngasih selembar lima puluh ribuan ke pak penjualnya. "Iya, Pak. Buat istri." Jawab gue sambil lirik Aldi, yang udah bawa mangkok. Kayaknya disuruh ibunya.

Dan entah kenapa, bocah ini mendadak mukanya merah padam, waktu gue nyebut kata istri.

Pak RT ketawa sambil lirik mangkok yang dibawa anaknya "Kok cuman dua? Lah Bapak gak kamu belikan?" Protes pak RT dan Aldi malah garuk-garuk kepala. "Kata Ibu, dua aja." Jawabnya polos dan Pak RT menggeleng heran "Buatkan tiga, Mas. Punya saya di plastik gak apa-apa, mau kayak pesanannya Mas Gyan itu." Beliau menunjuk bungkusan punya gue, yang lagi dikerjakan sama penjualnya.

"Ini lho, si Aldi. Asal lihat Mbak Ola lagi keluar rumah, mukanya langsung malu-malu." Pak RT dengan santainya ngumbar aib anaknya, di hadapannya suami dari pemilik nama Ola itu. "Katanya, naksir. Waktu baru pindahan, disangkanya sendirian aja. Dikira mahasiswi." Pak RT tertawa puas banget, sementara Aldi garuk-garuk tengkuknya salah tingkah "Bapak nih..."Lirihnya dan gue hanya ketawa biasa aja. Kasian, beban hidupnya udah banyak gara-gara gue.

"Eeeeh.. gak tahunya istri orang." Sambung pak RT kayak masih belum puas bully anak sendiri. beliau ngakak puas banget.

Gue menepuk pundak Aldi sambil tertawa "Bapak nih, suka bercandain kamu, ya?" Tanya gue sok akrab. Ya harus akrab. Kotak kondom berserakan, mempersatukan kami waktu itu. Mempersatukan kami dalam kecanggungan luar biasa.

Bubur gue udah selesai dan gue menerima bungkusan itu "Punya saya sudah selesai, Pak. Saya lanjut lari kerumah dulu. Kasihan, ibu menyusui sudah lapar." Jiyeee ditegasin banget, Gy? Takut di colong anak SMA apa gimana istrinya?

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang