PINJAM JURUSNYA, MAS!

3.2K 406 126
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MAYAAAN, KELAR DARTING NGAJARIN ANAK BUAT PTS. DAPAT NGETIK SEGINI. :D

~~~~~~~~~~~



Sekarang para anak-anak kecil ini sibuk ngebongkar isi kantong belanjaan penuh gula-gula didepan mereka. Mereka ngariung jongkok, mengelilingi kantong belanjaan, sementara Mas Andra lagi terima telepon. Gue sendiri mengawasi mereka, sambil Gyana asik mainan permen loli yang dari tadi dia pegang. Kayaknya dia belum paham itu benda apa, jadi dia pikir mungkin mainan.

Biarin aja lah, dari pada minta dia makan. Bisa-bisa Ola ngamuk dan smack down gue. Walau gue dengan senang hati di smack down Ola... kali-kali nongol adeknya Gyana. Kan lucu. Semoga laki-laki... jadi Papa bisa beli track hot wheels yang tadi.

Cetek amat cita-cita gue buat bisa beli mainan doang, sampai nambah anak dulu.

"Yah lo atur dulu lah. Gue juga bingung mau gimana, gue gak ada akses ke kerjaan ini beneran. Kan gue udah bilang, cuti gue kali ini beneran gak bisa disambi. Gue bawa anak-anak." Mas Andra kayaknya agak kesal. Tadi dia memang sempat cerita, kalau Bang Tian nih belakangan performanya agak turun. Jadi banyak ngeluh pekerjaan dan suka dikit-dikit langsung bypass ke Mas Andra. Padahal dia harusnya bisa.

Agak nyesal katanya, tahu gitu Dimas aja yang naik. Tapi, dari sekala senioritas, Dimas dibawah Bang Tian. Kayaknya Bang Tian lagi stress kalau kata Mas Andra. Entah masalah apa, tapi udah dia pastikan dia gak selingkuh lagi. Kayaknya, anak bungsunya sakit, lumayan serius dan dia jadi kepikiran. Apalagi, istrinya sempat nyalah-nyalahin, kalau ini tuh karma karena Bang Tian selingkuh, padahal waktu itu, ternyata dia lagi hamil anak ketiga mereka.

Menurut Bang Tian, waktu dia sempat selingkuh itu, Bang Tian dan istrinya, sama-sama enggak tahu, kalau istrinya sedang hamil. Tapi, istrinya tuh kayak trauma sepanjang kehamilan, karena Bang Tian selingkuh.

"Ya maaf, Bang." Mas Andra nyahut lagi "Dari sebelum berangkat, gue udah briefing lo kan? Sementara, sampai gue kelar cuti, lo take care dulu semuanya, termasuk approval udah gue bikin double layer dulu kan antara lo dan Dimas. Karena buat hal yang mendadak gini, gue gak bisa kasih approval apa-apa. Lo udah paham ini dari awal, bro. Jangan begini, lah." Mas Andra sebenarnya emosi tuh, tapi ada anak-anak, jadi dia gak keluarin aslinya dia dikantor.

Bukan pemarah sih, tapi lebih ke tegas. You take this job? You should take the whole package. Gak di pilah pilih, mau pekerjaan, mau jabatan, tapi gak mau tanggung jawab tertentu. Itu prinsip kerja Mas Andra. Gak heran dia sukses. Dia orangnya selalu komit dalam hidupnya. Kalau ambil sesuatu, ya tanggung jawab sepenuhnya.

Termasuk ambil Nana jadi binik.

Dari awal Bang Tian di promote, gue tahu, Mas Andra pasti udah sodorin semuanya. Tinggal Bang Tiannya, sanggup apa enggak?

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang