Kehamilan Ola yang kedua ini, awal-awalnya tampak lancar-lancar aja. Palingan diselingi Ola yang suka jadi agak rewelan sama gue, yang mana bukan masalah besar buat gue. Yang jadi masalah, semakin besar kandungan Ola, masalah lambung Ola jadi sering kambuhan. Ola enggak bisa telat makan sedikit aja dan Ola gak bisa makan terburu-buru. Ola benar-benar harus makan dalam keadaan tenang dan santai.
"Udah saatnya pakai pengasuh buat Gyana kayaknya, Yang." Gue mengusap lembut kepala Ola, yang dibanjiri keringat dingin, karena Ola baru aja memuntahkan seisi perutnya. Lagi-lagi, karena Ola terlambat makan. Bukan maunya Ola terlambat makan, tapi karena Gyana juga belakangan lebih rewel. Mungkin karena gerakan Ola gak seleluasa kemarin-kemarin, jadi Gyana banyak merasa dicuekin sama Mamanya.
Gyana sekarang lagi asik mencetin layar iPad gue, yang gue install games berbagai shapes dan kalau dia mencetnya benar bakalan bunyi tepuk tangan, kalau salah bakalan bunyi tet toooot. Dan entah anak gue emang belum ngerti, atau memang dia suka sama si tet tooot? Dia dari tadi malah sengaja salahin bolak balik dan ngakak-ngakak sendiri.
Duh... ini kalau ketahuan masyarakat anak 2 tahun dikasih gadget? Gue sama Ola bisa dihujat massa. Tapi mau gimana? Gue lagi gak mungkin gendong Gyana dan biarkan Ola bergerak sendiri.
Ola menggelen sambil meneguk air madu hangatnya pelan-pelan "Tanggung, Mas. Hamil tinggal beberapa bulan lagi melahirkan. Gyana juga sudah mau dua tahun, sebentar lagi dia juga pindah kan, ke nursery class yang lebih intensif? Mbaknya, nanti ngapain?" Tanya Ola dan gue menghela nafas gue berusaha tenang.
"Mbak bisa bantu asuh Adek. Kamu bakalan butuh, Sayang." Bujuk gue. Gue sudah membujuk Ola untuk punya bantuan pengasuh menginap, sudah dari Ola memasuki bulan ke empat kehamilan. Sekarang, Ola memasuki bulan ke enam kehamilan dan mulai sering pusing, mual dan muntah.
"Oo..oooowwww." Batita heboh itu, lagi menirukan suara dari game di iPad. Sambil kedua telapak tangan bujelnya diletakan di depan mulut. Terus ada lagu-lagunya, sekarang dia joget-joget kanan kiri kepalanya, sambil tangannya diangkat. "Babaaa!" Panggilnya dan gue meninggalkan Ola sebentar.
Gue duduk disamping Gyana dan memperhatikan Gyana main iPad. "Main apa, Sayang?" Tanya gue dan Gyana nunjuk layar "Icuuh! Bayon, ya?" Tanyanya sambil manggut-manggut sendiri. Iya, Gyana sudah mengoceh. Masih pendek-pendek dan suka enggak nyambung, tapi sudah bisa merangkai kata.
"Oooh..Gyana dapat hadiah balon?" Tanya gue dan Gyana manggut-manggut lagi, sambil kedua tangannya siap nutul-nutul entah apa lagi di layar. "Tuuuh..tuuuh. Hoyeeee. Tuyuuu tuyuuuuuu..." Katanya heboh, karena ada gambar kue ulang tahun, memang. Bibirnya sampai mbecucu dan dia lagi tepuk tangan sambil kepalanya kanan kiri.
"Iyaa. Gyananya Baba, minggu depan ulang tahun ya? Dua tahun, ya?" tanya gue dan Gyana mendongak? "Haah?" Responnya dan gue hanya ketawa sambil mencium kepala Gyana dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Crib Journey
RomanceKhusus buat yang masih mau lihat lanjutan OLAGYAN dan ekor-ekornya. find out yourself inside. Ini hanya kumpulan extra parts dari OLAGYAN jadi bisa update kapan aja, bisa juga berhenti kapan aja. so enjoooy