panjang banget lho iniiih ngetiknya. commentnya sepi tegaaa siiih :')
Masih dalam rangka ulang tahun Gyana. Tadinya, aku mau ulang tahunan di kelas Gyana aja. Tapi Zara mengingatkan, kalau belum tentu isi kelasnya teman-temannya sama. Zara gak memintaku untuk memberikan goodie bag ke semua anak-anak. Cuman, khawatir akunya kepikiran. Iya juga sih.
Kan gak lucu, teman Gyana di kelas hari Senin dan Rabu berbeda, misalnya. Terus, yang kebagian goodie bag hanya yang kelas Rabu. Padahal, aku misalnya, lebih akrab, sama yang minggu ini datangnya di kelas Rabu. Karena, memang masih sesuka hati aja datangnya. Karena konsep kelasnya, cuman untuk memudahkan stimulasi dan sosialisasi anak usia 2 sampai 3 tahun aja.
Jadi, kayaknya, aku bagi-bagi goodie bag nya di day care aja. Itu juga, kata Zara, akan dibantu distribusi pas penjemputan. Karena di day care ada aturan ketat tentang diet anak-anak, terutama yang berkaitan dengan alergi. Jadi, gak boleh sembarangan bekalin anak makanan-makanan mengandung alergen, seperti kacang-kacangan, makanan laut, telur dan susu sapi.
Untuk yang masih ngedot kayak Gyana, botol dotnya wajib diberi label nama. Jadi, pengasuhnya gak ketuker-tuker susu si anak A dan anak B. Makanan pokok disediakan day care dan kalau ada yang membutuhkan makanan khusus, wajib menyertakan waktu drop.
Jadi, akhirnya, aku dan Gyan memutuskan, pesta kecil-kecilan aja di rumah Mama Dewi. Seperti biasa, undang 4R yang udah protes duluan, undang Atthaya dan Jasmine dan udah itu aja. Mama dan Papaku, lagi berlibur ke Jepang menikmati masa pensiunnya.
Dan gak ngurusin cucu. Hahahaha.
Mau undang keluarga Zara, kebetulan mereka berhalangan. Bang Adrian masih diluar kota dan Arsya kompetisi Taekwondo. Jadi, ulang tahun kali ini, tanpa Abanasa.
"Ke Mbak Maya dulu ya, Mas." Kataku, begitu semua barang masuk mobil. Yang ulang tahun, jelas jangan sampai ketinggalan. Tapi, kenapa ini yang ulang tahun, yang OOTD nya udah aduhay banget, sibuk ngulet-ngulet digendongan Baba? Tumben digendong Baba berontak-berontak gak karuan?
"Kenapa, Nak?" Tanyaku dan Gyana sibuk nuding ke pintu "Bannoooonnn!!!" Pekiknya, yang ternyata gak rela perbanonan ditinggal dulu. Yah, walau gak yakin juga, sekembalinya kerumah itu banon belum pada lemes. "Iya, nanti pulang bisa main balon, kok." Kata Gyan, sambil tetap bersikukuh taro anaknya di baby car seat.
Tapi, Gyana adalah Gyana. Yang gak mungkin semudah itu ditaklukan. Kakinya dijejakan ke dudukan car seat dan tubuhnya menegang, sambil kerah kemeja Gyan ditarik "Iiii. Banon Anaaa. Banon Annaaaaa. Ituuuuuuu!!!!" Pekiknya, sampai jepitan yang sudah Baba kreasikan sedemikian rupa, sampai lihat video tutorial di Youtube, sukses copot dan mengsle.
"Yaudah sih, Mas. Timbangan ambil balon aja, lho." Keluhku, sambil memisahkan beberapa kotak cupcake. Yang akhirnya mau aku bagi-bagikan. Beberapa bungkus goodie bag juga sudah siap di bagasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Crib Journey
RomanceKhusus buat yang masih mau lihat lanjutan OLAGYAN dan ekor-ekornya. find out yourself inside. Ini hanya kumpulan extra parts dari OLAGYAN jadi bisa update kapan aja, bisa juga berhenti kapan aja. so enjoooy