SI GLEPAK GLEPOK!

4.3K 471 176
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jadi, setelah sesi ngambek-ngambek para istri tadi, akhirnya kami berhasil menggiring anak-anak untuk pulang. Karena giring pulangnya aja, drama banget. Rayqa yang merasa belum puas ngorekin pasir (jelas karena centongnya cuman segede sendok makan), Rayhan yang merasa baru diisin air senapan airnya, baru tiga kali crut crut bapaknya ngajak pulang (ngada-ngada juga sih bapaknya).

Rayna yang gak terlalu drama karena merasa udah too much sun burnt katanya di kulitnya.

Khusus gue? Gyana nangis jengker-jengker gak mau diangkat dari pasir, karena dia keasikan garukin pasir sambil ketawa-ketawa. Belum lagi waktu gue kubur kakinya pakai pasir dan gue bentuk kayak kaki mermaid dan dia ketawa-ketawa geli sendiri lihatnya.

Terus Rayqa minta juga, Rayna minta juga, terus berantem karena panjangnya gak sama. Laaah kan panjang kakinya juga bedaaa bocah-bocaaah. Gak lihat ini punya Gyana cuman secimit gini? akhirnya terjadi pertangisan Rayqa dan Rayna bodo amat sambil nyanyi-nyanyi 'for the first time in foever...' sambil tangannya dia angkat tinggi-tinggi.

Terus Nana yang lagi ribet bujukin Rayqa yang minta di panjangin bentukan kaki mermaidnya nyahut "Itu bukan lagunya Ariel, itu frozen!" Dan Rayna malah cekikikan sambil nutup mulutnya.

Akhirnya demi mengakhiri drama dan Ola juga udah melotot, gue nambel kaki mermaidnya Rayqa. Gue sama Mas Andra lagi mati kutu sama binik-binik, karena ketahuan udah saling ngumpanin satu sama lain. Walau, kalau dari sisi gue ya? Gue yakin banget yang dikedipin tuh Mas Andra. Siaul emang tuh orang satu.

"Udah yoook... pulang yook." Gue akhirnya berhasil gendong Gyana yang masih nangis sampai kayang di gendongan gue. Gue endus-endus aja dagu gendutnya pas dia lagi dongakin kepala sambil punggungnya meliuk ke belakang macam mau gymnastic. "Mermaid Papa kenapa sih? Mermaid Papa kenapa sih? Ketagihan ya main pasir? Besok main pasir lagi yaa? Ini sudah kepanasan, nanti pada mimisaaan." Kata gue sambil gesek-gesekin hidung gue di dagu, leher dan pipinya.

Ola beres-beres barang-barang Gyana dan nanti kakinya mau kita basuh dulu pakai air mineral yang ada di mobil. Biar anak gue kayak artis yang katanya mandi air mineral itu. Kali-kali suaranya jadi bagus, soalnya kalau nangis suaranya cempreng banget.

Gyana masih nangis dan mulai ngegaplok muka gue. Gue berusaha menghindari sebisa mungkin, tapi tangan Gyana bergerak kayak kaki gurita, glepak glepok sana sini. Terus berakhir mau enyotin tangannya sendiri tapi gue tarik "Ini kamu rewel karena mau nenen iniii..." Gue agak goyang-goyangin gendongan gue dan Gyana yang masih bercucuran air mata langsung berubah orientasi tantrum "Neeeeen!!!!" Sambil tangannya berusaha menggapai Mamanya.

Ola melotot sambil angkut tas-tas dan mendesis mengerikan ke gue "Jangan lempar body kamu ya!" Tegurnya dan gue cuman nyengir "Lempar body keatas kamu aja, enak." Goda gue dan Ola melengos sambil jalan dengan semangat 45 alias mengkesal setengah mati.

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang