Jadi, gimana kelanjutan seri rebutan Papih ini? Jadi... Rumasya tetap ngotot meluk kaki Mas Andra. Gyana juga malah semakin pasang pose bayi Koala, dengan memeluk erat Mas Andra sebisa tangan gendut-gendut itu bisa dan kedua kakinya yang gempal itu mengapit Mas Andra sekuat dia. Pokoknya beneran kayak pose Koala digendong. Sambil alisnya nyureng dan "Iiiihhh...." Rengeknya sambil mulai nangis-nangis, sambil ikutan ajrut-ajrutan di gendongan Mas Andra.
Gyan masih dengan posisi jongkok, berdiri, jongkok berdiri, berusaha merayu Rumasya dan Gyana ganti-gantian dan kali ini Papa Gyan harus merelakan ketampanannya enggak mempan. Karena gak ada yang mau sama dia. Hahaha... aku sumpah ngakak puas banget, sambil aku dan Nana gak ada satupun yang beranjak dari kursi meja makan.
Ternyata tampan saja tidak cukup ya Papa Gy? Ternyata harus disertai dengan aura bapak-bapak jam terbang tinggi. Iya, Mas Andra memang jam terbang dipaksa tinggi, karena punya anak berentetan empat sekaligus.
Jadi, otomatis aura kebapaknnya dipaksa mbleber-mleber, bukan karena kenapa. Karena kebanyakan terima ucapan selamat atas kelahiran anak-anaknya kayaknya. Jadi, dia selalu naik kelas jadi bapak. Akselerasi ambil kelasnya.
Kalau Gyan kan...
Hhhh... aku tuh galau. Gyan kok makin kesini, walau dengan cengingisan, sambil akhirnya bilang 'Iyaa...cuman bercanda kok.' Tapi selalu nyerempet...nambah anak yuk? Yah..mungkin Gyan khawatir dengan umurku juga kali ya? Takut aku kesehatannya kenapa-kenapa, kalau hamil ketuaan. Walau aku masih dibawah 40 juga.
Tapi kan, tetap aja, menjelang diatas 35 tahun juga aku. Udah tinggal senggol dikit dueerr dah tuh angka 35nya.
Tapi... masih belum tega kasih Gyana adik. Kayak, duh dianya aja masih bayyyiik. Tuh lihat aja... Mas Andra dijeritin, karena sekarang Mas Andra malah jongkok berusaha ngebujuk Rumasya.
"Gyana..sama Papa yuk?" Pinta Gyan sambil berusaha menarik Gyana dari gendongannya Mas Andra. Gyana semakin ngejerit dan ajrut-ajrutan digendongan Mas Andra.
Mas Andra menggendong Gyana dengan satu tangan dan tangan lainnya berusaha membelai kepala Rumasya, yang sekarang semakin gedruk-gedrukan nangis "PAPPIIIH!! PAPPIIHNYA AAKKKUU...PPPPPAAAAAPPPEEEEEEEHHH...." semakin kencang nangisnya, sampai manggilnya udah Papeh. Bukan Papih lagi.
Rumasya sekarang geleng-geleng kepala, mulai tantrum dan aku kayaknya harus bertindak. Gimana juga, penyebabnya adalah bayi gempal yang lagi cosplay jadi Koala, yang sebut saja dia anak saya. "Na. Kasihan ah Mas Andra. Gue bantu ambil deh Gyana." Jelasku dan Nana masih ketawa-ketawa aja, sambil menumpuk piring pudding kami berdua jadi satu.
"Lucu tauk Laa. Biar Mas Andra semakin memupus impian dia punya anak lima." Gelak Nana sambil berdiri dan membawa piring kotor kearah pantry.
Aku akhirnya berjalan mendekat dan Gyan lagi berusaha bujuk Gyana "Gyanaa..sama Papa yuk, Sayang?" Pinta Gyan sambil mengusap kepala Gyana yang sampai basah keringat, karena nangisnya heboh banget. "Pppaaaaapppiiihh iiih iiih iiihh... uuaaaa...uuaaaa..." Tangis Rumasya sambil dia berusaha memanjat Mas Andra, yang lagi jongkok sambil meluk Gyana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Crib Journey
RomanceKhusus buat yang masih mau lihat lanjutan OLAGYAN dan ekor-ekornya. find out yourself inside. Ini hanya kumpulan extra parts dari OLAGYAN jadi bisa update kapan aja, bisa juga berhenti kapan aja. so enjoooy