Hallo.... ini bukan Update. Tapi ada yang tanya aku, apa itu sensory processing disorder.
Sebelumnya aku disclaimer dulu ya, aku bukan psikolog. Jadi jangan rely 100% sama informasiku yaa. Tetap temui expertnya.
Aku sekarang lagi rujukin anakku, untuk di assess sama psikolog dan hasilnya, anakku harus therapy theraplay untuk melatih emosi dan behaviournya. So far sudah berjalan 10/17 session.
Ditengah proses theraplay ini, anakku ketahuan ada gangguan sensory processing, yang biasa dikenal dengan SPD atau sensory processing dissorder.
Gangguannya gimana? Anakku utk usia diatas 6th gerakannya masih terlalu serampangan, gampang nubruk, gak awas dan kurang hati2. Terus, paling suka pas theraplay itu, kalau di swing, atau di bungkus kain dan di tekan2/usap2 yang agak keras.
Akhirnya, psikolog theraplaynya sarankan screening sensory juga. Dan voilaaa... ketemulah, pucuk permasalahan dr emosinya yang masih meluap-luap, yaitu ketidak matangan sensorik.
Ciri anak gak matang sensorik gak cuma emosian ya. Tp sensorik itu erat bgt kaitannya sama fokus dan emosi.
Kalau dibiarkan, bisa mempengaruhi akademik anak. Kasihan kaan? So me and my husband took a bold step, yowis mari therapy.
Kok gini aja bold step sih? Gak tahu ya, krn kalau buat aku dan suami, ini konsekuensinya banyak bgt. Effort dari segi waktu, perhatian dan biaya.
---nanti aku ulas juga kisaran biayanya-‐-
Okeee... skrg kita bahas apa itu sensorik ya?
Selama ini, yang kita tahu Indera itu ada 5 ya? Penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan pembau.Sebenarnya, ada 2 Indera lagi yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh kita yaitu :
1. Vestibular (ada di area telinga, yang mempengaruhi keseimbangan otak kanan dan kiri)
2. Propeoseptif ( ada di otot-otot dan persendian tubuh)Nah kalau si vestibular dan propeoseptif ini perkembangannya kurang, bisa berpengaruh juga kemana-mana.
Kalau kalian lihat piramida yg aku attached, 7 indera dasar itu terletak di paling bawah. Yg berarti, itu harusnya jadi yang paling dulu matang, di usia perkembangan anak.
Fungsinya? Supaya seluruh sistem sensory di tubuh anak/manusia, menjadi matang dan seimbang. Yang bakalan mendukung perkembangan fokus, sosial dan emosi anak. Jadi, diharapkan anak menjemput fase kesiapan sekolah, ketika mereka menginjak usia 7th.
Kalau gak matang gimana?
Bisa timbul gangguan di anak. Bisa anak terlalu sensitif sama suara, cahaya, bau, tekstur tertentu (kalau suka lihat anak rewel pakai beberapa jenis bahan pakaian, gak mau injak rumput, gak mau lengket2 ini bbrp contohnya).
Bisa juga anak jadi penakut, mudah menangis, mudah marah, menghindari lingkungan baru/kerumunan/orang asing.
Terus, kalau udah gini gimana?
Anak yang punya trauma emosi, bisa si terapi lewat play therapy atau bisa juga dengan theraplay.
Anakku pakai theraplay.
Theraplay apa? Jadi theraplay adalah bentuk pelatihan regulasi emosi dan kepatuhan anak, lewat cara bermain. Kita (ortu wajib ikut terapi) bergabung dalam permainan yang diarahkan seorang therapist (biasanya psikolog).
Therapist bakalan kasih kita arahan cara bermainnya dan semua harus mengerjakan sesuai instruksi. Nanti instruksi bakalan di oper ke ortu secara bergantian. Porsi si anak bisa memegang kendali permainan, biasanya dikecilkan, krn khusus anakku, yg mau di drill adalah kendali emosi dan kepatuhannya.
Nanti di rumah, biasanya kita ada PR wajib ajak anak bermain (tanpa mainan) sehari minimal 15 menit. Bisa mainan tenda2an pakai selimut, gendong2an, kuda2an, gulat2an dll.
Biaya?
Pertama kita sesi konsul dulu untuk dapat latar belakang masalah anak. Ini tergantung tarrif si psikolog per sesi berapa.Psikologku per sesi 345rb.
Kedua adalah screening.
Screening ini, anak dan orang tua akan diminta bermain. Nanti direkam sama psikolognya pakai kamera aja. Psikolognya gak ada di ruangan.Game pertama waktu aku, ayah dan anak dikasih 6 amplop berisikan instruksi permainan. Itu dikerjakan satu persatu sampai habis
Terus aku sama anak, dikasih 6 amplop juga (isinya beda sama suami) yang dilakuin sama. Main juga sesuai isi amplop.
Habis itu main bertiga, pakai instruksi di dalam 6 amplop juga.
Selesai screening br pembacaan hasil, untuk menentukan apakah si anak ada symptoms ABK atau tidak.
Kasus anakku, alhamdulillah tidak. Dia murni ada traumatis yg aku gak usah share ya. Yg jelas perlu lebih di validasi.
Biaya screening, kurang lebih sama kayak konsul ya. Per sesi 345rb, satu sesi itu 45 menit. Waktu itu aku habis skitar 700rb.
Diputuskan anakku theraplay, sminggu skali. Skali datang biayanya variatif krn tergantung si anak lagi kondusif apa enggak moodnya. Tp sejauh ini kisaran 300-500rb per therapy.
Untuk sensory integrasi.
Kemarin pas screening itu anaknya diarahkan mengerjakan beberapa tugas, salah satunya kayak bermain di play gym. Ada trampolin, swing, mini flying fox, brakiasi gitu2.
Disitu dilihat cara anaknya bergerak. Berlebihan, ragu2 atau pas.
Terus pindah ruangan, katanya anak dikasih bbrp tugas, kayak menyusun balok dan menggambar. Dilihat fine motor skill kayaknya kalo yg bagian ini.
Hasilnya, ada ketidak matangan sensorik di vestibular dan propeoseptif, yang berpengaruh ke sensitifitas penglihatan, pendengaran, fokus dan emosi.
Ini biaya sekitar 700rb.
Skrg lagi antri slot kelas sensorik, yang infonya biaya per terapi 250rb. Anakku 1 minggu sekali + stimulasi sendiri dirumah.
Kurang lebih begini yaaa... lengkapnya, harus konsul langsung ya sama psikolog. Beda anak, beda kasus, beda hasil, beda treatment soalnya.
Semoga menjawab dan membantuu ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Crib Journey
RomansaKhusus buat yang masih mau lihat lanjutan OLAGYAN dan ekor-ekornya. find out yourself inside. Ini hanya kumpulan extra parts dari OLAGYAN jadi bisa update kapan aja, bisa juga berhenti kapan aja. so enjoooy