APOYUUUUUU!!!!

3.9K 406 78
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tentu saja, ada konsekuensi dari setiap tindakan yang kita ambil. Sekecil apapun itu sebuah keputusan, pasti sepaket sama risikonya. Seperti....

Risiko yang harus ditempuh pak Gyan, yang sudah tahu anak bayinya tidur siang kesorean, malah dikasih makan donat bertopping gula. Aku kebetulan memang gak terlalu anti, kasih Gyana makanan manis yang kadar wajar, kayak donat dan kue. Coklat? Yah kadang menikmati juga, kayak es krim stick yang bersalut coklat gitu. Coklat batangan? Gyana kadang ikutan suka makan, karena bapaknya susaaah banget disuruh ngumpet kalau nyemil coklat kesukaannya.

Jadilah, anak bayik, pasti ikutan makan walau cuman dikasih sepotel kecil, udah cengar cengir bahagia.

Kembali ke Mbak Ana yang pulang dari beli bakmi godog, tentengannya banyak banget. Disamping balon dan jejak cemongan di mulut, ternyata masih ada kantong kecil berisikan susu ultra mimi rasa vanilla, biskuit slai olay dan.... entah kenapa ada "Ini kenapa ada sisir gambar princess?" tanyaku ke Gyan, yang lagi gosok-gosok kepalanya yang basah karena habis mandi.

Dia nengok ke belakang pundaknya dan terkekeh doang "Gyana ngotot minta." Jawabnya gitu. Aku juga jadi ketawa, karena anak kecil itu, bisa-bisanya minta sisir. Aku merogoh lagi kantong belanjaan dan nemu biskuit asin "Ini?" Tanyaku dan Gyan akhirnya menyusulku duduk bersandar di tempat tidur.

Gyana? Lagi sibuk sendiri tuh, geretin kantong pampers kesana kemari. "Beyes-beyes aaaah." Katanya. Niruin kata-kata Mbak Yati, kalau lagi beresin barang-barang dirumah. Walau ini, lebih mirip ngeberantakin sih. Dari tadi kantong popok sekali pakai itu, dia geret kesana kemari, sok sibuk. Nanti dia narik tissue dan dia elap-elap apa aja. Lantai, kursi, lemari, kaca tinggi, sampai kaki Babanya "Duuuh... totoy!" Katanya sok judes, sambil nyureng, kayak keseeeeel banget ada yang ngotorin rumah.

Itu sih, niruin aku.

"Cemilan kamu, kan katanya kamu lebih bisa nyemilin yang gurih-gurih?" Jawab Gyan. Kami sudah selesai memakan Bakmi Godog, yang Alhamdulillah, berhasil aku telan dengan baik. Gyana ngicip sedikit punya Gyan, yang gak ada rawitnya. Mesra banget lah, duduk pangku-pangkuan sambil Gyan biarin Gyana makan dulu sepuas dia mau, baru Gyan sisanya.

"Mbak Ana, ngapain sih? Sibuk banget?" Tanya Gyan, ke gadis kecilnya yang masih sibuk wara wiri, elap sana sini. Gyana nengok sebentar ke Gyan, memberikan senyuman manisnya dan jalan lagi menuju kotak mainannya yang ada di dekat walkin closet. Dia dorong sampai ngeden-ngeden dan mukanya ngotot. Aku menepuk pundak Gyan dan mengendikan daguku ke arah Gyana "Jangan sampai ngeden begitu, ah. Gak bagus." Kataku dan Gyan akhirnya mendekat ke Gyana dan pas mau diangkat Gyana malah protes.

"Babaaa!! Danan!!" Katanya sambil dorong kaki Gyan. Gyan ketawa dan bungkuk lagi, mau angkat kotaknya "Mau Baba bawain, Sayang." Jawab Gyan dan Gyana malah gedruk-gedrukin kaki "Iiih!! Baba danaaaaan!! Puna Anaaa!!" Pekiknya melengking, seperti biasanya.

Our Baby Crib JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang