#129

10 3 0
                                    

"Kunci nya itu komunikasi, terserah hasilnya mau kaya apa, yang penting itu komunikasi"

>>>

2 hari, sebelum Melody pulang ke rumah dari rumah sakit .

"Mel" sapa Dean, ia baru memberanikan diri disaat setengah jam yang lalu ia sendari tadi memperhatikan raut wajah Lamat melody terus memperbesar dan memperkecil layar ponsel nya.

Iya, melody sedang memandangi wajah dirinya dan seseorang yang ia sangat amat ia rindukan.

"Kangen Nanda?" Tanya Dean tiba-tiba, lalu di jawab cepat oleh anggukan Melody meski ragu ragu

Dean tersenyum, melody mau jujur akhirnya.

"Mau dia kesini?nanti gue panggilan dia kesini ya?"

Melody mendengar hal itu pun acuh, mana mungkin Nanda ada disini, satu hal yang ia tahu bahwa Nanda saat ini sedang sibuk dengan turnamennya.

"Ngaco, dia sekarang lagi ikut Pibrasi, lagi ngejar mimpi nya jadi pemain basket nasional, Dean. Jangan aneh aneh, mana mungkin Nanda ada disini" jawab Melody ketus, ia tidak ingin di beri harapan palsu seperti itu.

Dean pun meraih boneka cooky yang ada di atas kepala Melody
"Ini buktinya" sambil memperlihatkan boneka itu.

Melody pun meraih boneka itu "apa hubungannya boneka pemberian loe, sama Nanda? ihh Dean jangan aneh aneh dehh, gue gak mau tebak tebakan yaa" mengelus elus kepala boneka itu seperti anak kecil .

Dean tertawa sejenak "itu bukan dari aku, melody?"

Melody menghentikan telapak tangannya dari kepala boneka itu,

"Itu dari Nanda" jawab Dean singkat, yang mampu merubah aksi melody meremas boneka itu sedikit kuat.

Mana mungkin, itu isi jawaban dalam kepala Melody saat ini.

"Nanda yang selalu nemenin kamu tiap malam saat kamu masih belum siuman, bahkan setiap dia pulang sekolah dia langsung kesini buat liat kamu dan jagain kamu, Mel" jelas Dean, ia berhenti sejenak demi untuk melihat raut wajah melody

"Dean, jangan bercanda"

"Boleh aku ceritain semuanya selama kamu belum siuman kemarin, ada banyak hal yang terjadi, yang sebenarnya kamu gak boleh tau dulu, maaf" Dean meminta ijin untuk meneruskan ceritanya, bahkan sekarang dia akan mengingkari janjinya pada Nanda.

Melody merenung, otaknya tiba tiba berhenti berproses untuk nya saat ini , fakta macam apa ini?

"Meel?"

"Okeh, ceritain ke gue semuanya jangan ada yang di tutupin lagi, gue mau denger semuanya" jawab singkat melody dalam satu tarikan nafas

Dean lega mendengarnya , dia yakin menceritakan semuanya adalah pilihan yang tepat.

"Okeh, aku ceritain pelan pelan ya" mengusap kepala Melody sejenak.

"Nanda kecelakaan waktu pulang dari rumah kamu kemarin, dan di hari yang sama kalian berdua masuk rumah sakit yang sama "

Air mata melody tak bisa terbendung lagi entah karena rasa rindu atau fakta yang baru ia tahu sekarang , ia ingat saat hari dimana terkahir kali melihat sosok Nanda di rumahnya dan dia ijin pamit di saat hujan deras masih turun ,

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang