#107

268 27 7
                                    

"Sesuatu yang enggak di ceritain itu, bukan berarti cerita bohong, kok"

>>>

Bugh.....
Bola basket itu mengenai pelipis Nanda.

Nanda memegangi pelipisnya merasakan kesakitan,

"Nan, loe tumben meleng gini? Serius tadi gua gak sengaja, dan enggak terlalu keras ngelemparnya" ucap Ikhsan memastikan keadaan Nanda,

"Nan, kamu sakit? Bapak perhatiin kamu lemes banget, kalo kamu sakit, kamu jangan memaksakan diri, biar sekarang kamu istirahat aja" Ucap Pak Iman, selaku pelatih basket dan guru olah raga.

Bima menghampiri,


" Bim, tolong bawa Nanda ke kelas, saya pikir dia perlu istirahat" ucap Pak Iman,

"Tapi Pak latihannya gimana?" Bantah Nanda

" pertandingan masih delapan hari lagi Nan, jadi tidak ada salahnya kalo hari ini kamu tidak ikut latihan, kamu inikan pemain inti, jadi bapak tidak mau pas hari H, keadaan kamu malah ngedrop karena terlalu memaksakan diri" tegas Pak Iman,

Nanda sebenarnya tidak mau meninggalkan lapangan ini dan ingin tetap berlatih, tapi tidak tahu kenapa ia merasa energi nya menghilang. Mungkin benar kata Pak Iman, jangan terlalu memaksakan diri, istirahat sejenak tidak akan jadi masalah.

"'Baik Pak, tapi saya minta maaf ya?"

"Tidak apa-apa Nan" senyum Pak Iman, dan meniup fluit kembali "Ayo yang lainnya lanjutin latihannya" .

Nandapun melangkah keluar dari lapangan itu,

" Kita ke UKS aja ya?" ucap Bima,

" Males ah, pasti di sana pada berisik pengen ngobatin jidat gua" ucap Nanda

"Ya udah biar gua aja yang ngobatin" ucap Bima tersenyum,

" Gak ah, loe kan pacar orang" sindir Nanda,

" Ah bangke, jadi loe maunya gimana?" Kesal Bima,

" Mau Melodyyyyy!" Teriak Nanda berhenti sejenak dan memukul tiang
Bughhh....

"'Sialann! Liat bukan cuma jidat loe yang membiru, tapi tangan loe juga, jangan bawa siapa-siapa masuk ke masalah loe, tiang enggak salah kok malah di pukul"omel Bima menarik lengan Nanda untung jalan kembali,

" Gua enggak nyangka, sebegitu berartinya Melody buat loe, sampe-sampe loe kaya gini, jauh lebih parah malah, perasaan dulu pas pertama kali loe kehilangan Adara loe enggak sampe kaya gini"ucap Bima, lagi

"Melody?" Ucap Nanda saat melihat Melody ada di hadapannya meski dengan jarak sekitar 2 meter, tapi mata mereka saling memandang dari kejauhan,

"Melood tunggu" Nanda langsung melepaskan tangan Bima, dan berlari mengejar Melody.

Melody, lagi-lagi dia hanya bisa menangis, kenapa hatinya sesesak ini, kenapa semuanya terjadi begitu saja, andai waktu bisa di putar kembali ia ingin membuang kebenaran yang ia ingin ketahui selama ini, kebenaran yang membuat dadanya terasa sesak dan belum bisa ia terima dengan lapang.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang