#81

1.1K 37 0
                                    

"Aku harap kamu akan terus bahagia, seperti tadi, ketika pertama kali kamu tau apa isi kotak ini"

>>>

"Poto siapa tuh?" poto itupun melayang, karena ulah tangan Nanda.
Jatuh, tepat mengenai buku Kayla.

Kaylapun sontak terkejut, "Poto? Ini dia"

"Ehh, Kay maafin ya"ucap Nanda hendak meraih poto itu.

"Enggak-enggak, harusnya aku berterima kasih banyak sama kamu, pertama kamu nemuin dompet aku, dan kedua kamu nemuin poto ini" menunjukan poto tadi yang terhempas.

"Tunggu, tunggu, Kay, itu poto loe?"Melody pun terkejut, dan melangkah menghampiri Kayla.

Kaylapun mengangguk ramah.

"Jadi, ini loe, Kayla temen masa kecil gua dulu, ini loe Kay? Ini loe?" Tunjuk Melody, ke sebuah bocah perempuan di dalam poto itu

Kayla menjawab dengan anggukan dan senyuman.

"Kayyyy" Melody histeris langsung memeluknya erat. "Kenapa loe enggak pernah bilang? Dan kenapa gua enggak peka sama sekali, maafin gua Kay?"

"Mel, ini bukan salah kamu. Maafin aku, karena aku enggak berani buat ngomong sama kamu, kalau aku ini Kayla yang sering main ayunan, petak umpet, rumah-rumahan, masak-masakan sama kamu dulu"

Melody pun tertawa sejenak sambil mengusap tetesan air mata di pipinya, "Kayyyy"

"Meloodd?" Sapa Nanda, ia masih bingung dengan persitiwa yang sedang terjadi

"Ehh, Nan, Bim" Melody melepaskan pelukannya dari Kayla.

***

Pulang sekolah, mereka berempat yaitu Melody, Nanda, Bima, dan Vina sedang berada di dalam angkot bersama,

"Jadi si cewek tembem yang di poto itu, itu tuh Kayla?" Tanya Bima antusias

Melody mengangguk senang.

"Wahh beda banget, dia jago ngurus diri namanya, dulu tembem sekarang..."

"Sekarang aduhayy" celoteh Vina dengan nada lantang.

"Yaaa bener, dia cantik, tinggi, dan..."

"Pintarrrr" tambah Vina lagi, meski ia berucap tanpa menatap wajah Bima sedikitpun.

"Apaaan sih Vin, loe nyerocos mulu, loe kok kaya yang sewot gitu, loe cemburu?" Tuduh Bima, sambil gemas menarik ikat rambut Vina.

"Issshh" Vina menatap sinis Bima, "Bang berhenti bang" mengetuk pintu kiri angkot tersebut.

"Lahh Vin, rumah loe kan masih dua kilo meter lagi?" Cegat Bima.

Vinapun menghiraukan ucapan Bima, dan memilih membayar abang angkot itu, "Ini bang, makasih ya"

"Viin?" Sapa Melody.

"Meel, gua pulang ya, sampai besok, dan loe Nan awas loe kalau loe bikin nangis Melody lagi"

"Viiin" Melody melotot, memperingati.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang