#86

1.1K 42 9
                                    

"Gua mau ganti hati loe yang terluka itu dengan hati yang baru, yang jauh lebih baik dari sebelumnya, biar loe bisa  lebih bahagia"

>>>

"Nann!" Panggil Ikhsan sambil melempar bola basket ke arahnya, saat melihat Nanda turun dari anak tangga.

Nanda pun menengok, dan langsung menangkap bola itu sengan baik.

" Tumben amat loe ngaret, habis ngapain?"

"Ganti baju".

Sambil berjalan mereka mengobrol, dan Nanda mendribbling bola yang ia pegang.

"Di mana?"

"Keppo loe kaya dora, anjay"

"Gue kira di Gurun Namib gitu, yang ada di afrika itu"

"Sejak kapan loe tau gurun Namib?"

"Waktu itu Ara ngirimin gua lagu yang judulnya Sea "

"setau gua, Sea itu kan artinya laut, bukan gurun, ya tapi emang bener sih, Gurun Namib itu satu-satunya gurun yang bersentuhan langsung dengan samudra" jelas Nanda.

Ikhsanpun memberikan tepukan tangan tiga kali sambil menggeleng-gelengkan kepalanya "Bravo, bravo, udah ganteng jago biologi lagi, untung loe cowok Nan" mencolek pipi Nanda

"Najissss" celoteh Nanda, mengusap pipinya.

Ikhsanpun tertawa melihatnya.

"Sejauh apa hubungan loe sama Ara?"

Ikhsanpun mengerutkan dahinya "Kepoo kaya dora"jawabnya.

"Terserahhh"

"Gua balik nanya ya?" Ikhsan menyeringai senyumannya

"Apa?"

"Hubungan loe sama Melody sedeket apa? Loe enggak ada niatan gitu buat jadian sama dia?"

Nanda menghentikan langkahnya, membuat ikhsan reflek berhenti juga.

Ikhsan menyelidiki ekspresi Nanda, "Loe liat apaan serius banget?" tanyanya,  sambil mengikuti arah mata Nanda, "Ohh pantesan, itukan Melody, lah dia salah masuk lapangan deh kayaknya Nan?"

Nanda hanya diam, memperhatikan Melody yang sedang duduk di lapangan futsal seorabg diri.

"'Samperin gihh, loe bilang 'Melody sayang, kamu salah masuk lapangan, lapangan basket itu di sebelah kanan' " celoteh Ikhsan bernada menuerupai perempuan sambil mendorong badan Nanda untuk menghampiri Melody

"Biarin aja deh"jawab Nanda singkat dan berjalan kembali meninggalkan Ikhsan.

"Tumbeenn, Woyyy" ucap Ikhsan, masih berdiri di posisinya

Nandapun balik lagi ke arahnya,

"Tuhhkaaan balik lagi" Ikhsan tersenyum

"Satu lagi, jangan sekali-kali lagi loe bilang Melody Sayang" gretaknya dan meninggalkan Ikhsan kembali

"Astagfirullah, yang tadi cuma contoh kali Nan" jawab Ikhsan, dan berlari kecil menyusul Nanda ke lapang basket.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang