#68

1K 43 3
                                    

"Air mata kesedihan Mamah, adalah titik kelemahan Aku"

>>>

"Mah" panggil lelaki paru baya itu,

sedangkan wanita paru baya yang ia panggil tak menyawut sama sekali.

"Mamah "ia mencobanya lagi

Dan lagi, wanita itu diam.

"Mamah sayang" akhirnya ia turun tanga, dengan mencubit hidungnya wanita itu.

Wanita itupun terkaget, dan sdar dari lamunannya, "Papah?" Memegangi hidungnya

"Kaget?marah? ngambek?" Ucap lelaki itu tersenyum manja

"Enggak kok, Mamah lagi males kek gitu ke papah"

"Kenapa? Padahal papah kangen mamah kek gitu?"

Wanita itupun menyedok nasi goreng ke atas piring suaminya.

"Mau sama apa Pah? telor atau daging?"

"Papah maunya sama Mamah" celotehnya.

Dan membuat wanita itu tersipu malu, "Papah masih pagi lho, udah ngegombal mulu"

"Ya terus kenapa? Papah tau, kalau Mamah murung kaya gini tuh mikirin si bungsu, iyakan?"sambil menuangkan air putih ke dalam gelasnya.

"Udah hampir seminggu, Nanda di sana, Aku kangen banget sama dia pah"

"Baru hampir seminggu, udah di kangenin aja, waktu papah sebulan keluar kota atau negri, mamah biasa aja tuh"

Wanita itupun menatap suaminya dengan serius, " Ya sebenarnya sih Aku kangen, cuman aku diem-diem aja"tersenyum sejenak

"Masaa?"

"Iyahh, lagian Nanda itukan yang lahirin Aku, sejak dulu kan aku engga pernah jauh dari dia, baru sekarang paling lama" matanyapun mulai berkaca-kaca

"Papah paling engga suka liat Mamah nangis" membelai pipinya

Wanita itupun mengusap air matanya, "Aku engga kebayang kalau dia jadi kuliah di sana deh Pah"
"Rasanya Mamah pengen pindah rumah aja kalau gitu, nemenin dia kuliah"

Laki-laki itupun mendekati wanitanya, dan merangkul pundaknya "Kamu lucu sekali kala lagi nangis, tapi aku engga tega liatnya" berkali-kali di usap, tetap saja air matanys terus deras mengalir.

Suara ponselpun berbunyi
(krining...)

"Tuhh baru juga di omongin udah nelpon aja" memperlihatkan layar ponselnya yang tertera nama 'Jagoan Papah'

"Nanda pah?"

"Iyahh?"

Wanita itupun langsung sumringah, dan merebut ponsel suaminya.

(Via telpon)

"Hallooo sayanggg?"

"Mamah"

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang