#49

1.4K 46 4
                                    

"Ketika kita bersama, waktu itu begitu cepat ya"

>>>

Selepas pulang sekolah, Nanda memaksa Melody untuk menemaninya mampir di sebuah toko sepatu.

Tapi Nanda tak tau diri memang kata Melody. Karena ia membuat nya menunggu selama dua jam di lapang basket sendirian, karena sore itu Nanda ada rapat Olimpiade dengan Pak Hendra dan juga yang lainnya.

"Udah donk, cembetutnya, betenya, sebelnya, marahnya, keselnya" ucap Nanda mengacak-acak rambut Melody selepas ia membuka helmnya

"Loe nyebelin!!"ketusnya

"Iya aku tau, maafin ya"

"Katanya rapatnya cuma dua puluh menit, ehhh ternyata dua jam!" omelnya

"Iya maaf"

"Maaf-maaf mulu"

"Ya terus apa? Maafin aku yaa?" menoel-noel lengan Melody

"Mau banget di maafin?"

Nanda mengangguk.

"Seriusss?" memastikan

"Dua rius" sambi menunjukan jari V

"Ada syaratnya!"

"Apaaa?" tanya curiga.

"Loe harus jelasin jawaban loe ke gua  tentang pertanyaan itu kemarin?" mendekatkan wajahnya

"Yang mana?" mendekatkan wajahnya juga

"Yang tentang ka jerry" memundurkan wajahnya, karena ngeri deket-deket

"Ohh yang itu, okeh aku bakal jelasin ke kamu!"

"Beneran?" Melodu jadi sumringah bahagia dari sebelumnya

Nanda mengangguk, "Tapi sebelumnya kamu ingetkan kata-kata aku di kantin tadi?"

"Yang mana?" Melody mengingat-ngingat omongan Nanda waktu di kantin tadi.
Ketika ia ingat wajahnya sudah di buat tegang

"Udah ingetkan?" Nanda senyum penuh kemenangan

"Enggakk, enggak mau! Enak aja loe mau nyium pipi gua"

"Lahh, kamu yang maksa kan? Enak lagi pipi kamu kan empuk"

Tak ada rasa kasihan, Melody langsung menginjakkan sepatunya tepat di atas sepatu  Nanda "Ini lebih enak, lebih empuk!"

Nanda menahan rasa sakitnya, dengan menujukan muka melasnya "Kamu tega banget sih?"

"Loe yang mulai"

"Ya kamu kalau engga di gituin, pasti kamu nyerocos aja, tapi serius aku engga main-main lho kalau kamu maksa pengen denger jawaban aku"

"Kenapa harus nyium pipi gua?"

"Ohh gitu, ya udah kalau gitu gimana di ganti aja aku nyium cewek lain deh?"

"Enggak bolehh!" Melody reflek mencubit pinggang Nanda

"Auuu, aduhh sakit, kenapa kamu jadi galak gini sih?"

"Loe sihh, berani-berani ngomong ke gitu"

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang