Pemenang atau pecundang

1.8K 61 0
                                    

"Yang jelas,kecurangan itu hanya terlintas di benak orang pecundang yang takut akan kekalahan"

>>>

Babak pertama sudah terlewati dan kali ini poin yang di raih SMA RAJAWALI dan SMA 45, 10:12 . Karena itu sorak gembira terasa oleh part supporter dari SMA  45, sedangkan  SMA RAJAWALI terus memberi dukungan agar tim mampu menyusul poin lawan.

Bima yang melihat Melody sendari tadi diam memperhatikan lapangan, tak berkata apapun merasa heran "Ody, kenapa loe dari tadi diem aja?" . "Diem-diem bae, ngomong donk"

"Suka-suka gua lah" dengan nada cuek

"AYOOO KA NANDAAA!!!" .

Suara itu membuat telinga Melody panas seketika, dan matanyapun melirik dengan tatapan tajam ke sumber suara itu

"Dia lagi"

"Nanda ko mainya engga fokus gitu sih, ini udah babak ke dua loh,  dan sekarang SMA kita ketinggal tiga poin" celoteh aldo sambil terus menatap gerakan para pemain

Karena ucapan aldo tadi,  mata Melody refleks langsung melihat nanda,  yang sesekali ia melirik ke arahnya

"Ody,  teriak donk kasih nanda semangat, kayanya dia butuh suara loe deh" vina menepuk pundak Melody yang berada di sampingnya . Entah kenapa melody ragu untuk berteriak-teriak nama nanda kali ini

"Kenapa dari tadi, gua engga denger suara Melody yah?"
Sambil mendribbling bola bakset itu ke arah ranjang lawan.

Namun,  tiba-tiba saja nanda jatuh dan melepaskan bola itu melayang ke tangan fauzan.  Dan beberapa supporter pun terkejut dan berteriak namanya

"Fauzan" nada kecil nanda, melihat pria yang bernama fauzan tersenyum sinis ke arahnya

"Nanda ayo bangun" lambayan tangan vinopun menarik lengan nanda

Nandapun kembali berdiri dan mengejar bola itu yang sedang di kuasai oleh lawannya.

Setengah jam lagi pertandingan akan berakhir,  dan itu membuat nanda merasakan beban yang terasa berat karena ia seorang kapten. Karena timnya tertinggal tiga poin oleh tim lawan.

"Kenapa gua engga fokus gini sih"

Lalu,  tiba-tiba saja tubuh nanda terdorong ke tanah,  dan lututnya pun terbentur cukup keras.

"Nandaa" teriak melody

Nanda langsung melirik ke arahnya dan tersenyum bangun walaupun lututnya sudah terluka
"WOYYY LOE SANTAI DONK KALAU MAIN,  JANGAN MAIN DORONG-DORONG GITU" teriak ikhsan mendorong salah satu tim lawan.

"Ehh apa-apaan loe main dorong-dorong" bela salah satu temanya yang lain

"Bilangin sama temen loe,  kalau Main itu yang supportif, jangan curang kaya gini" emosi ikhsan tak tertahan, ketika ia mendapatkan kera baju bakset itu

"Ihksan,  ehh udah lepasin" nanda menarik pundak dan mencoba melepaskan tangan ikhsan dari kera baju lawan

"Tapi nan,  dia udah keterkaluan gua dari tadi diem loh lihat loe di dorong sama nih orang,  tapi kali ini gua harus kasih dia pelajaran" ikhsan mencoba memberontak dan mengepalkan tangannya kembali

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang