#97

940 34 4
                                    

"Gua kenapa sih?"

(Happy reading semuanya)

.
.
.

>>>

"Enggak capek apa dari tadi liatin gua mulu?" Ucap Melody yang sedang sibuk menulis, sedangkan Nanda dari tadi menopang dagunya sambil melihat Melody melakukan aktivitasnya.

"Enggak, kangen aja, soalnya udah lama aku ngabain kamu, maaf ya?"

"Udah lah jangan minta maaf mulu, kan udah,gua maafin" sesekali Melody melihat wajah Nanda, dan ia sedang tersenyum manis menatapnya, dan bibir Melody pun ikut tersenyum
"Gila, senyuman Nanda manis banget" Melody langsung memalingkan wajahnya

"Kamu kangen gak sama aku? Jujur?" Mendorong pundak Melody dengan jari telunjuknya

"Ya kangen lah" jawab reflek Melody dan ia langsung menutup mulutnya

"Oalaahh, hum... maakasih"Nanda tersenyum genit dan bahagia

"Duhhh..., udah ah sana main basket, gua jadi enggak kelar-kelar ini nulisnya?" Protes Melody, bukan ia merasa terganggu karena di temani Nanda, tapi ia merasa tidak fokus dan takut saltingnya kambuh di depannya.

"Enggak mau ah, kan aku udah bilang, hari ini aku mau di samping kamu terus, kecuali kalau kamu mau main basket ya aku pasti ikut"

Melody menghela nafasnya sejenak, percuma memaksa Nanda tidak akan berhasil.

"Ya udah deh terserah tapi jangan gangguin gua, soalnya ini karya ilmiah harus gua kasih ke Bu Alda sebelum pulang sekolah nanti"

Nanda menunjukan jari kelingkingnya ke depan Melody,

Melody melihat Nanda,

"Ayo siniin jari kelingkingnya" pinta Nanda

Saat Melody ragu menujukan jari kelingkingnya, jari kelingking Nanda langsung memeluknya "Nanda janji enggak bakal ganggu Melody sampai tugas karya ilmiahnya selesai" melepaskan kembali jari kelingkingnya

Melody hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menahan tawa.

Dan benar, Nanda menepati janjinya ia tertidur pulas di samping Melody, sepanjang kata-kata Melody ketik ia tidak mendengar suara Nanda lagi, suasana kelas pun hening hanya ada tiga orang yang sedang sibuk masing-masing tanpa suara.

Setengah jam kemudian, Melody menghentikan jarinya mengetik, ia fokus memikirkan kata bagian penutup karya ilmiahnya tersebut,
"Eh Nan?" Melody melihat Nanda, ia baru sadar kalau dari tadi Nanda tertidur pulas seperti ini, dan kini gantian Melody lah yang memperhatikan wajah Nanda "Loe kalau tidur gini kaya malaikat tau enggak, muka loe adem banget"

"Aduh mikir apa sih gua, sotoi banget, ya pokoknya wajah loe kalau lagi tidur gini damai banget" bibir Melody melengkung lebar sendari tadi memperhatikan wajah Nanda yang terlihat pulas tertidur,

"Mereka bener, para cewek-cewek yang ngejar-ngejar loe, yang teriak-teriak suka sama loe, kalau loe itu ganteng berkharismatik" celotehnya, sendari tadi mulutnya tidak bisa berhenti memuji Nanda

"Dih mikir apa lagi sih gua, kenapa dengan mulut gua, gimana kalau dia denger, bisa bahaya" Melody menjitak-jitak kepalanya,

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang