#80

1.1K 33 0
                                    

"Jangan tinggalin guaaaaa "

>>>

"Kenapa loe baru bilang sekarang Yan?"

"Gua baru tau, kalau cewek yang selama ini gua cari dan ingin gua temuin itu, temen loe" Dian hening sejenak, dan menggengam bahu Bima dengan keras "Dan gua sangat mohon sama loe, tolong pertemukan gua sama dia nanti malam"

Bima menatap kedua bola itu yang memerah dan berkaca-kaca "Tapi mendengar cerita loe tentang dia gu--"

"Pleasee, cuma loe satu-satunya orang yang bisa bantu gua Bim. Gua mohon, minggu depan gua udah harus ke singapur buat balik ke rutinitas yang bikin gua muak itu, dan sebelum gua balik ke sana, gua udah janji pada diri gua sendiri buat bisa temuin dia dulu"dengan suara serak dan lirih Dian berucap sambil terus menggengam bahu Bima, dengan harapan Bima mau melakukan nya.

"Okeh, gua bakal bantuin loe, buat ketenu sama dia nanti malam"jawab Bima sambil menepuk-nepuk bahu Dian.

Dianpun tersenyum lega, "Terima kasih"

"Tapi Yan, saran gua, loe harus ceritain semua alasan-alasan loe lima tahun yang lalu yang membuat loe pergi begitu aja dan mungkin meninggalkan kekecewaan juga di hati Melody" .

"Semenjak loe kenal dia, apa dia terlihat bahagia?"

"Semenjak gua kenal dia, pas kelas satu SMA, dua tahun lalu, dia terlihat baik-baik saja kaya temen-temen gua yang lain, tapi kalau sekarang....." bima menghentikan perkatannya

Sontak membuat Dian penasaran dan menatap Bima dengan maksid ingin Bima melanjutkan ucapannya "Kenapa Bim? Loe tolong jelasin ke gua, sekarang apakah Melody sedang baik-baik saja?"

"Melody itu pandai menyembunyikan perasaannya, sehingga gua bisa melihat bahwa ekpresinya, tingkah lakunya selalu terlihat baik-baik saja, tapi perasaannya siapa yang tau"

Ring Ring Ring

(Suara bell berbunyi)

"Gua masuk dulu ya Yan, gua janji tentang pertemuan loe dan Melody nanti malam"

"Okehh, pulang sekolah loe harus pulang ke rumah bibi loe ya, yaitu rumah bokap dan nyokao gua" Dianpun menghanpiri motornya, ysng terparkir tiga langkah dari gerbang sekolah.

"Jangan tinggalin guaaaa!" suara teriakan tersebut sampai terdengar jelas di telinga Dian, dan reflek membuatnya menengok ke arah sumber suara tersebut.

"Kebiasaan deh, tadi loe nyuruh gua buat liat loe main basket, ehh sekarang pas bell bunyi loe malah ngibrit ninggalin gua, mentang-mentang pelajaran si Doi" Omel Melody kepada laki-laki yang tadi berlari meninggalkannya, lalu berhenti saat Melody berteriak.

Laki-laki itu pun membalikan badannya dan tersenyum "Maaf deh, ya udah ayoo sini aku gandeng tangannya sampai kelas" sambil mengulurkan tangannya.

"Enggak usah, gua bisa jalan tanpa loe gandeng" Melody menepis tangan itu, dan melangkah mendahului laki-laki itu menuju kelas.

"Lahhh, Melodyyy, kok malah aku yang di tinggal balik" laki-laki itu pun tersenyum dan langsung berlari kecil mengejar Melody.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang