Menghayal

5.4K 111 2
                                    

Menghayal itu mampu membuat pikiran kita maju Ke depan agar tidak dangkal

>>>

Melody berjalan melewati segerombolan adik Kelas yang sedang asik menggosip masalah Kakak ganteng-gantengnya itu, membuat telinga melody terasa geli karena dulu waktu baru pertama masuk SMA, dia tidak pernah membicarakan lelaki se alay itu selain membicarakan bias-biasnya dari korea dengan teman-temannya yaitu Vina, Ara, dan Lula.

"Kakak tunggu" seseorang memanggil melody ketika ia sudah melewati mereka

Dan ia pun berbalik badan melihat mereka menghampirinya "Iya, ada apa de? "

"Kakak Pasti ka Melody ya?" tebak adik Kelas itu

Melody sudah tau, maksud adik kelasnya ini apa dan sadar namanya terkenal Karena ia dekat dengan Nanda "Iya betul, ada apa emangnya? " pura-pura tidak tau

"Ini titip buat Ka Nanda donk Ka" benarkan dugaannya bahwa adik kelas ini ada maksud tentang Nanda tidak hanya kali ini yang menitipkan sesuatu untuk Nanda bahkan tiap hari, seakan-akan melody jadi tukang ngirim barang dadakan

"Ohh iya" Melody hanya pasrah menerima barang itu untuk Nanda walaupun hatinya kesal tapi dia berusaha ramah

"Makasih ka, btw kakak bukan pacarnya ka Nandakan? " tanya adik Kelas itu yang bernama Silvi yang terkenal ngehits karena sering jadi inceran cowok-cowok seangkatannya

"Ohh bukan, Gua sahabatnya Nanda" jawabnya

"Ohh syukur deh, berarti Kakak Enggak cemburu donk kalau gua nitip ini buat ka Nanda?"

Ingin sekali melody cepat beranjak pergi menyudahi obrolan dengan adik-adik kelasnya

"MELODY!" teriak Nanda melambaikan tangannya ke arahnya

"Ahhh ka Nandaa"
Sumpah teriakan mereka terdengar keras sekali di telinga melody ingin sekali dia membentak mereka, tapi melody tidak mau di anggap Kakak Kelas yang sok serius dan jutek

"Melood cepet sini" Nanda terus melambaikan tangannya agar melody cepat menghampirinya

Melodypun meninggalkan mereka yang sedang riuh memandang faras Nanda, entahlah kenapa banyak sekali cewek yang naksir sama Nanda padahal menurutnya pria yang di panggil sahabatnya itu terlihat biasa saja, Walaupun mengakui Kalau Nanda itu pria yang tampan

"Ayoo masuk Kelas, udah ngerjain belum tugas dari Pa Hendra?" menarik lengan Melody,  ketika ia sampai di hadapannya

Pa Hendra adalah guru fisika yang paling killer, bukan sih tapi lebih tepatnya tegas banget kaya komandan yang sedang mimpin barisan, Dia Sangat menjungjung tinggi kedisiplinan

"Ommoo (Ohh Tidak) gua belum ngerjain, loe kenapa ngga ngingetin gua tadi malem?" Suara dan muka Melody mulai cemas, memikirkan bagaimana kalau tugas yang di suruh Pa Hendra belum selesai juga, bisa-bisa Melody disuruh keliling lapangan 2 kali di tambah berdiri di depan kelas selama jam pelajaran

"Hahahaha, jangan cemas gitu donk sellow ajee kaya di pantai" Nanda malah tertawa melihat cemasnya melody

"Gimana gua bisa tenang, itu tugas dari Pak Hendra Nanda"

" Pa Hendra kagak masuk hari ini, tap--" .

"Seriuss , yang bener loe nan" Melody senang mendengar hal itu dan antusias menyamber omongan Nanda

" TAPIII, tugas tetap di kumpulan sekarang!" tegas Nanda mematahkan mood Melody yang tadi sudah naik level

"Yahhhh, Nandaaa" sambil menepak pundak Nanda cukup keras

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang