Antara Cinta dan Fisika

1.6K 55 1
                                    

“Fisika itu seperti cinta, yang merupakan hasrat manusia yang terpendam selama berabad-abad untuk menyelami simfoni hukum-hukum alam semesta yang merdu tak terkira"
-Billy sang

>>>

"Bim, gua nyontek nomor dua donk bim. Sumpah gua cari-cari dari tadi kagak nemu-nemu jawabannya!" ucap melody menggoyang-goyangkan bahu bima yang duduk di depannya

Bima yang masih memakai jacket merah maroon, sambil menutupi kepalanya bersandar di meja dengan kedua tangannya

"Biim, masih pagi nih. Jangan molor mulu, siniin bukunya gua mau nyontek. Mumpung si Nanda kagak berangkat hari ini" melody terus menggoyangkan bahu bima dari belakang,

Namun bima sendari tadi diam, dan melody pun mulai geram mebuka tumplong jacketnya

"Nandaa?" terkejut,

"Aduhh apa sih melood sayang? Gangguin aja deh, udah tau akunya lagi sakit"

Melody pun buru-buru beralih tempat duduk di samping Nanda yang sendari tadi ia kira Bima

"Kok loe berangkat sih, loe kan masih sakit nan?" memegang jidatnya  "Tuhkan bener, badan loe masih panas"

"Kan ada kamu yang jagain" membuka jacket merah maroonya, "Lagian sayang juga hari ini ada pelajaran Pak Hendra"

"Ohh ternyata gara-gara fisika?" Melody pun beranjak dari duduknya dan kembali pindah ketempat duduknya,
"Ra, gua pinjem" mengambil alih buku Ara yang sedang di baca

"Ody, belum selesai!"

"Bodooo" balas melody

Tangan Nandapun beralih mengambil buku itu, "Nihh selesain dulu" mengembalikannya kepada Ara

Melody menggusarkan nafasnya, "Nan, bentar lagi pelajaran Pak Hen--"

"Nih, lihat punyaku aja" Nandapun memberikan bukunya
Melody pun mengerutkan kedua alisnya, pasalnya baru kali ini Nanda mengijinkan melody mencontek

Melody pun menahan senyuman bahagianya,

"Jangan di tahan senyumannya, masa sama Pak Hendra aja cemburu sih? Ya aku berangkat juga karena surat izin aku cuma sehari waktu itukan?" menempelkan dagunya di penyandar kursinya

"Bukannya surat dokter itu izinnya tiga hari ya?" melody sibuk mencatat

"Bukan surat dokter nya, tapi surat buat kamu waktu itukan cuma sehari aku bilangnya" Nanda menyanggakan dagunya dengan tangan kirinya, sambik terus memandangi melody mencatat

"Nandaaaaa!!!" teriak seseorang berdiri dibingkai pintu memecahkan keheningan


"BIMAAA" balas seluruh siswa di kelas

"Bima kamvret"

"Gara-gara loe, gua kalah main game nih"

"Anjayy loe biim"

Celotehan teman-temannya ia hiraukan begitu saja, karena saking antusiasnya melihan Nanda

Selepas itu, Bima langsung memeluk Nanda "Yaampun Nan, sumpah gua kangen banget sama loe"

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang