Hadirmu, emang berpengaruh besar untuk hidupku.
>>>
Nanda menutup buku diary nya, dan bernafas dengan sangat gusar. Lalu matanya beralih menatap bingkai kecil yang berada di atas meja belajarnya, bibirnya tersenyum saat melihat kedua wajah yang ada di dalam bingkai putih itu, namun kedua bola matanya berkaca-kaca, sampai ia harus menggeretakan giginya agar air matanya tidak jatuh.
"Aku kangen kamu" mebelai-belai bingkai poto itu.
Tok.. Tok.. Tok...
(suara pintu terketuk dari luar)"Masuk Mah, enggak di kunci kok" jawabnya dan beralih menatap bingkai itu lagi.
Wanita yang di panggil Mamah itu pun masuk, melangkah menghampiri Nanda dengan pelan.
Lalu sesampainya di belakang punggung Nanda, ia pun membelai kedua pundak Nanda dengan lembut, "di depan ada yang udah nungguin tuh"
Kedua bola Nanda pun membulat menatap Mamahnya.
Wanita itupun menggeleng, seakan-akan tahu apa yang ada di pikiran Nanda saat ini, "Sayang, kamu harus sabar, Mamah yakin semuanya akan baik-baik saja"
Nanda memeluknya.
Lalu beberapa menit kemudian, Nanda keluar dari pintu rumah dan matanya menemukan sebuah motor jadul berwarna hitam terparkir di depan rumahnya, bibirnya pun tersenyum seketika "orangnya mana Mah?"
Wanita itupun menunjuk ke arah taman belakang, mata Nanda mengikuti sambil mengangguk,
"Nanda kesana ya" ia pun pergi untuk menemui orang tersebut.
Tidak sampai satu menit, Nanda menemukan orang tersebut yang sedang asik memperhatikan motor Nanda yang rusak parah karena kecelakaan kemarin.
Nanda menggelengkan kepalanya melihat orang tersebut , lalu segera menghampirinya lebih dekat lagi.
"Wuhh, untung loe waktu itu ngelepasin si Nanda, meski harus dengan cara yang kasar, kalo sampe enggak, bisa-bisa sekarang gua enggak bakal bisa ngerasain pelukan dia lagi" ucap orang tersebut, lalu menepak mulutnya dengan pelan "hust, maksud gua bukan pelukan dia tapi kehadiran dia gitu"
"Bim..."ucap Nanda sambil memeluk Bima dari belakang,
Jelas saja, membuat Bima kaget dan menengok ke belakang lalu berontak,
"Nan....""Biarin gua peluk loe, nggak dosa juga, kalo di peluk Vina baru dosa, kan bukan muhrim" ucap Nanda, masih memeluk Bima
"Ya tapi..."
"Hust Bim, loe tadi ngomong sama motor gua kalo gua enggak selamet dari kecelakaan kemarin, loe enggak bakal ngerasain pelukan gua lagi kan? Nah ini sebagai bukti gua selamat, dan loe bisa ngerasain pelukan gua kan sekarang?" pelukan Nanda makin erat,
" kenapa loe kesannya kayak jadi pacar gua? Nanti kalau Vina lihat terus dia cemburu gimana?"ucap Bima yang ingin segera melepaskan pelukan Nanda.
" Vina mulu yang di pikirin, yang kenal dan deket sama loe duluan tuh bukan Vina tapi gua!"ketus Nanda melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biar Aku Yang Pergi
RomanceTaukan semuanya tentang judul lagu yang Aku jadiin judul cerita tuliskan pertamaku di sini. Sama kok, cerita cinta seorang sahabat kepada sahabatnya sendiri, tapi sahabatnya malah suka sama sahabatnya juga, Apa sih?? Ya intinya mah itulah Aku masi...