#120

30 4 0
                                    

Aku enggak bisa ngebayangin,
dan enggak mau ngebayangin bagaimana keadaan ku saat enggak ada kamu.

>>>

"Junaaa sini loe!!" teriak Nanda.

Mereka masih main kejar-kejaran.

Juna hanya menjulurkan lidahnya dan kembali lari semakin menjauh dari hadapan Nanda.

Sedangkan Nanda, mulai merasa engap dengan permainan enggak jelas ini.

"Sialan loe Jun, nafas gua engap" omelnya menghentikan aktifitas larinya.

"Aduh gua hauss" tambahnya sambil menelan ludahnya kasar.

Dengan reflek tangannyapun hampir menusukkan sedotan ke sebuah minuman yang sendari tadi ia bawa
"Tunggu - tunggu, inikan minuman buat Kayla, aduh hampir lupa gara-gara si Juna" mengurungkan niat tangannya dari minuman itu.

"huh, lebih baik gua kembali ke kelas, ngasih nih minuman jus buat Kayla" Kakinya pun melangkah berbalik arah dari arah Juna berlari.

"Urusan Juna enggak penting lagi" berjalan menuju anak tangga sambil memegangi kepalanya

"Kenapa tiba-tiba kepala gua pusing sih" keluhnya dan berhenti untuk menopang tubuhnya di sebuah tiang bangunan.

"Ck... Obat yang tadi belum gua minum,  ah elah apa gua harus balik ke uks minta obat lagi aja ya?"pikir Nanda dalam ati sambil terus memegangi kepalanya.

" Nan, kenapa kamu? "ucap Rani yang kebetulan lewat dan melihat Nanda seperti orang yang sedang menahan sakit

" Ehh muka loe pucat banget, gua anterin loe ke uks ya? "tawar Rani hendak meraih tangannya

" makasih Ran, biar gua sendiri aja ke UKS, tapi gua boleh minta tolong sesuatu sama loe enggak? " Nanda menajuhkan tangannya dengan pelan dan sambil mencoba tersenyum agar terlihat lebih baik

" Aku takut kamu pingsan di jalan, tapi minta tolong apa?"

Nanda memberikan sebuah minuman jus tadi " titip buat Kayla, dan jangan bilang gua ada di UKS ya, dan kalau ada Bima suruh susul gua kesana gak pake lama bilangin ya Ran, mau enggak?" jelas Nanda dengan nada pelan menatap Rani

" Ya Allah, Nan muka lagi nahan sakit aja tetep ganteng ya" batinnya, sambil menggigit bibir bawahnya

"Ran...?" panggil Nanda, melihat Rani seperti sedang melamun

"Ahh iya iya, okeh okeh nanti gua sampein ke Bim" Rani sadar dan antusias tersenyum

"Ini minumannya" Nanda memberikan minuman itu

Rani seperti terharu dan kaget "Buat ak.."

"Buat Kayla titip, dan jangan bilang gua ada di UKS" ucap Nanda menghentikan gumaman Rani

"Oh buat Kayla, okeh" wajah Rani sedikit kecewa sambil mengambil alih minuman itu "Gua kekelas ya, dan nanti gua bilangin sama seksi absensi suruh buatin surat sakit kamu"

"Makasih ya Ran" sambil senyum

"Ah iyaaa" Rani pun memegangi dadanya berbalik membelakangi Nanda menuju anak tangga
"Engap Ya Allah, liat senyumannya" gumamnya.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang