#115

39 4 0
                                    

Sekali aja, andai aku bisa mengutar waktu, aku ingin memperbaiki hubungan kita, dan aku ingin nyembuhin kekecewaan kamu karena aku

>>>

Sesampainya di kelas.
Beberapa siswa dan siswi yang berada di dalam kelas, langsung dibuat terkejut dengan kedatangan Nanda.

"Nan, udah sehat?" tanya Rani, antusias.

"sehat lah Ran, Alhamdulillah. Guakan gak gila" jawab Nanda, tertawa sejenak menatap Rani.

"ketawanya, Gemoy banget, gemes pengen meluk" Rani, kegirangan.

"Jangan di godain, dia baru sembuh"  Aldo meraih pundak Nanda, menjauhkannya dari Rani.

"pelak peluk pelak peluk, bukan muhrim" tambah Parjo ikut ikutan, dan dengan spontan memeluk Nanda.

" Joo, ini sekolahan ya" Vino protes, dan ikutan memeluk Nanda.

"kata siapa ini super market" jawab parjo.

Dan beberapa siswa laki lakipun ikut memeluk Nanda, hingga tubuh Nanda di buat tenggelam tak terlihat.

Memang, hampir satu minggu Nanda tidak berangkat sekolah, karena kecelakaan waktu itu.

Dan sepertinya, seisi kelas pun sangat merindukan keberadaannya.

"Hadeuh Guys gua engap, kenapa kalian nyosor gua? Emang gua cowok apaan" Nanda akhirnya protes, karena merasa tidak bisa bernafas.

"Heh, kalian waras kan, cowok kok makan cowok" melihat hal itu, Lala sebagai ketua absensi pun geram.

"Ah, bilang aja loe sirik, mau ikut ikutan meluk Nanda kan loe?? Kasihan deh loe enggak bisa meluk Nanda" sindir Vino, sambil memanyunkan mulutnya.

"Harusnya kan, gua yang meluk, bukannya kalian" protes Rani, hanya menjadi penonton.

Mereka pun melepaskan pelukannya dari Nanda, benar saja nafas Nanda tersenggal sejenak dan langsung duduk.

"Hadeuhh, bentar-bentar gua mau nafas yang banyak dulu" celoteh Nanda.

"Tenang Nan, kalo kurang, aku siap kok, mumpung gak ada Melody " ucap Rani.

Mendengar kata Melody, raut wajah Nadapun berubah,

"Raniiii" ucap Aldo, nada memperingati.

"Gua sumpel juga mulut loe ya" tambah Parjo, menyodrokan tissue, entah bekas siapa.

"mending loe ikut gua yu Ran, loe kalo lagi kumat suka gini ya" Lalapun menarik lengan Rani,

Raut wajah Ranipun berubah, merasa bersalah sambil menutup mulutnya.

Dan beberapa teman lalinpun paham akan hal itu.

"Nan, kita kelapangan yu, udah lama kita gak main basket, lagian bu Alda kayaknya gak masuk deh hari ini, dan tiga hari lagi kan loe bakalan jadi perwakilan sekolah kita buat jadi ikut federasi basket" ajak Vino berusaha mengalihkan perhatian Nanda dari keadaan Melody saat ini.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang