#102

770 30 6
                                    

"Semua luka dan rasa sakit pasti bisa sembuh"

>>>

"WOAHHHH"

Sorakan itu memenuhi lapangan basket, pasalnya pertandingan kali ini benar-benar menguras keeingat dan emosi. Bagaimana tidak, poin mereka anatara Anak IPA dan Anak IPS, di babak ketiga sama-sama 20 poin.

'Prittt' pluit bertanda brekatime terdengar kencang, dan membuat sorak sorai penonton pun ikut berhenti beberapa menit,

Nanda langsung menghampiri Melody, namun beberapa langkah lagi ia akan sampai, beberapa perempuan baik adik kelas atau se angkatan menghentikan kakinya,

"Ya Ampuun, Ka Nandaaa"

"Pasti kamu capek banget ya?"

"Sini sini biar aku elapin keringetnya"

Melihat wajah Nanda yang penuh keringat dan terlihat lelah, para gadis itupun berebut ingin memberikannya perhatian, namun Nanda terlihat risih,

"Ck, terus apa gunanya gua berdiri di sini dari tadi, bawain dia minum sama cemilan, kalau ada gadis-gadis lain yang ngantri bawain dia makanan dan minuman, buang-buang waktu gua aja sih" Melody kesal melihatnya sambil meremas-remas snack ciki yang sedang ia genggam, "Sumpah ya, udah udara panas, di tambah suruh pake nih baju, nama punggungnya juga nama dia, ini gua goblok apa bucin banget sih sama dia?" Melody menghentakan kakinya dan  melangkah pergi meninggalkan posisinya,

"Melooodd" teriak Nanda, dan membuat Melody menghentikan langkah nya yang baru dua langkah berjalan

Melody berbalik arah, dan   *Dugg*

Nanda tiba-tiba muncul di belakang ketika ia membalikan badannya,

"Ko pergi sih?" Nanda menatap Melody dengan wajah datar

"Heh, apa gunanya gua disini? kalau udah ada banyak yang ngantri bawain loe makanan sama minuman"Memberikan minuman dan makanan yang dari tadi ia pegang selama pertandingan ke dada Nanda,

"Kamu cemburu?"

"Apaan sih, pake bawa-bawa kalimat cemburu, udah deh kalau kaya gini mending gua nonton loe duduk di sana, atau gua lebih baik ke kelas"Melody memalingkan wajahnya dari tatapan Nanda, "Astaga, jantung gua kebiasaan suka tiba-tiba naik suaranya" batinnya,

"Ya Maaf deh, bukan aku yang minta, mereka nya aja, karena itu juga sih aku suruh kamu stay di sini, nungguin aku, jadi kan mereka enggak lama-lama gangguin aku nya"

"Emang karena gua mereka tadi enggak ngejar loe lagi, kok bisa?"

"Bisa donk, aku tadi bilang ke mereka"

"Bilang apa?"

"Gua udah di tungguin Melody, kalau gua enggak cepet-cepet ke dia, dia bisa ngamuk, soalnya dia galak banget"

Melody melotot mendengar pengakuan Nanda, dia dijadikan kambing hitam oleh Nanda.

"Jangan marah ya?" Nanda tersenyum tanpa dosa sambil mengelus-elus kepala Melody,

Melody menepis tangan Nanda dan mengenai lengannya, "Auuu" Nanda merintih,

Lengan Nanda berdarah ternyata,

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang