#42

1.8K 62 0
                                    

"Bagi gua, rasa sayang ke pacar itu bisa kadaluarsa. Beda kalau buat temen baik sekaligus oran yang kita sayang"
-Nanda Al-Rasyid

>>>

"Melody?" panggil seseorang dari dalam kelas, ketika Melody melangkah meninggalkan kelas

Melody pun langsung menghentikan langkahnya lalu menengok ke sumber suara itu,
"Ehh, ada apa Keyla?"

"Tadikan aku di panggil Pak Hendra pas pelajaran bahasa inggris, jadi boleh enggak aku minjem buku catatan kamu?" ucap Keyla,

"Senyuman Keyla kok, kaya ngigentin gua sama seseorang yah, tapi siapa" batin Melody, dan ia bengong memperhatikan wajah Keyla

"Mel?" sentuhan tangan Keyla menyadarkan lamunan Melody, "Kamu keberatan yah? Soalnya bahasa inggriskan pelajaran favorite kamu dari dulu?"

"Ehh, sorry, sorry, enggak kok, gua enggak keberatan loe minjem buku gua" Ia pun langsung membuka tas nya, "Nah ini" menyerahkan buku itu

Keyla pun tersenyum dan mencubit pipi Melody, "Makasih, nanti aku akan segera kembalikan"

Cubitan Keyla membuat Melody geli dan memegangi pipinya, namun hal itu membuat memori Melody teringat akan sesuatu "Cubitan itu?" gumamnya

"Odyy!!" teriak Ara berlari menghampirinya

Untuk kedua kalinya Melody melamun dan kaget,

"Kamu ngelamun Mel?" ucap Keyla menyentuh bahu Melody menunjukan ekspresi khawatirnya, "Kamu enggak apa-apa kan?"

"Enggak ko key" jawabnya mencoba tersenyum

"Ayo ke gerbang sekolah, Nanda udah nungguin di dalem angkot tuh, dia lupa kalau loe masih di kelas" Ara tergesa-gesa saat berucap, seperti habis kejar-kejaran sama seseorang

"Ara, kenapa nafas loe kejar-kejar gitu sih, kelihatan panik juga? Nanda di dalem angkot? bukannya tadi dia ijin ke toilet terus habis itu ke Pak Hendra?"

"Rencananya sih gitu, sampai-sampai dia lupa kalau loe masih di dalem kelas, jadi dia nungguin loe di dalem angkot tuh sama penumpang yang laen, sampe-sampe dia enggak kasih ijin si abang angkot nancap gas sebelum loe dateng, padahal di dalem tuh penumpangnya udah penuh, tapiii dia maksa gua buat nyari loe, dan kalau gua nolak dia ngancem kalau angkotnya enggak bakal jalan!" Ara pun bernafas lega setelah menjelaskan

"Lahh, kenapa bukan dia aja yang nyari gua? terus kenapa nafas loe kaya gitu?"

"Dia lagi baca buku jadi dia nyuruh gua, dan dia cuma ngasih waktu gua lima menit buat nyari loe makannya gua lari dari gerbang sekolah ke kelas, kalau enggak tepat waktu flashdisk gua yang isinya oppa-oppa korea bakal di sita dan di delet"

Keylapun tertawa mendengar tingkah Ara yang menurutnya lucu, "Maaf Ra, aku ketawa?" menutup mulutnya

"Santai aja Key" balas Ara
"Ahh udah ayo Dy, gua kagak mau flashdisk gua hangsu di tangan Nanda" Ara menarik lengan Melody

"Kita duluan ya Key, bye" ucap Melody.

Kenapa mereka nurut sekali dengan seorang Nanda Al-Rasyid sampai-sampai kang angkot aja nurut buat tidak tancap gas sebelum Melody datang? Mungkin Nanda punya ilmu hipnotis kali ya. Wkwkkw enggak deng, gua tau Nanda orang baik kok meski tempurung kelapa.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang