#125

7 0 0
                                    

"Tampaknya aku akan sangat merindukanmu setelah ini"

>>>

Jam pelajaran selesai.

Nanda bergegas keluar dari kelasnya, tampak sangat terburu-buru.

"Nan!?" Panggil seseorang, saat melihat Nanda terburu-buru menuruni anak tangga .

Nanda reflek berhenti, menyelidik ke arah sumber suara itu.
Dan itu perempuan,
Iya perempuan itupun melangkah menuruni anak tangga untuk menyusul titik kaki Nanda berdiri.

"Kamu mau ke rumah sakit ya?" Tanya perempuan itu, saat sampai di depan Nanda.

Nanda mengangguk.

"Apa boleh aku ikut?"

"Maksudku, kamukan gak bawa motor, jadi kamu naik mobil aku aja, kita barengan kesananya? Gimana?"

Nanda diam sejenak, memikirkan jawabannya.

Daripada buang ongkos ojek online, atau nungguin papahnya jemput bisa bisa pertemuan dia dengan Melody makin terhambat lagi.
Sumpah Nanda sudah rindu berat dengan Melody sejujurnya. Harusnya ia jauh lebih dulu menemuinya, harusnya dia lebih dulu mendengar suara dan tawanya. Tapi apalah daya, ekspektasi memang kadang tidak sesuai dengan realita.

Tapi disatu sisi , ia sangat bahagia juga saat mendengar berita, bahwa Melody sudah siuman dari komanya. Meksipun ia merasa bukan orang pertama yang tahu akan hal itu.

"Nan?" Sapa perempuan itu lagi, karena melihat Nanda seperti orang melamun

"Ahh , okeh, kita barengan, tapi enggak ngerepotin kan?" Tanyanya memastikan.

Perempuan itupun tersenyum senang saat mendengar jawaban yang ia harapkan itu,

"Masa iya ngerepotin, enggak lah, aku kan yang ngajak, ya udah yu kita berangkat sekarang?"

Dibalas dengan anggukan dan senyuman oleh Nanda.
Lalu, merekapun jalan menuruni beberapa anak tangga lagi untuk pergi ke lokasi tujuan.

***

Rumah sakit.

Tiba tiba Nanda kebelet pipis, mungkin karena udaranya dingin sore ini.

"Ada aja deh , gua tuh cuman mau ketemu Melody itu doank, dan sekarang malah kebelet pipis" celetuk nya .

Setelah selesai dia berhenti menghadap cermin besar yang ada didalam toilet itu.

"Saik lah, gue ganteng banget ternyata ya" pujinya pada diri sendiri sambil menyisir rambut kepala dengan kelma jari tangannya.

Setelah itu ia keluar. Bergegas untuk cepat sampai di tuang rawat Melody.

Dengan langkah  cepat dan dengan mulut yang komat Kamit sendari tadi entah ia seperti orang kebingungan dan gugup saat ini.

"Isss, kenapa lidah gue kaku gini sih, ckk sialan"
Umpatnya

"Hai Melody "

"Melooddd"

"Melody aku kangen "

"Melody gimana keadaan kamu"

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang