105

617 40 11
                                    

"Bagaiaman mungkin persahabatan kita di bangun atas dasar kebohongan!?"

>>>

Maaf,

"Nanda pulang" teriak Nanda saat membuka pintu,

"Waalaikum salam" ucap Ami, Mamah Nanda.

"Ehh, Assalamualaikum" Nanda nyengir, mencium tangan Ami.

"Waalaikum salam" Ami menahan bahu Nanda, "Ya Allah, ini kenapa pipinya? Kamu habis Berantem?!" Histeris, saat mendapati pipi anaknya lebam membiru,

Nanda menggaruk kepala nya,

"He, Mamah enggak nyuruh kamu buat garuk kepala, Mamah nanya pipi kamu kenapa? Jawab, kamu habis berantem?" Ami terus melototi Nanda, seperti nya ia gemas melihat Nanda seperti ini rasanya ingin ia jewer kedua telinganya,

"Aduh, Mamah yang kalem dikit donk nanyanya, tenang Mah?"jawab Nanda

"Gimana Mamah bisa tenang, bisa kalem, lihat kamu pulang-pulang pipinya babak belur gini" Mencubit pipi lebam Nanda,

"Auuu, Mamah sakit" Nanda merintih,

"Nah sakitkan, makannya jawab kamu habis berantem sama siapa?"

"Mamahku sayang, Nanda jawab ya" Nanda merangkul pundak Ami untuk duduk,
"Gini, tadi di sekolah ada latihan Drama, nah dramanya tuh akting berantem gitu, tapi sialnya temen Nanda terlalu bersemangat akhirnya ia beneran mukul Nanda"jelasnya, sambil menunjuk pipinya yang lebam

Ami masih curiga, tampak tak percaya dengan penjelasan Nanda,

"Mamah masih enggak percaya? Coba Mamah telpon Bima dan tanya soal pengakuan Nanda tadi bener apa enggak" memberikan ponselnya,

"Telpon Melody aja" ucap Ami,

Nada terkejut, pasalnya Melody kan taunya kejadian tadi sungguhan, "Jangann"

"Kenapa?"

"Nomor Melody sama Nanda kan enggak satu operator Mah, jadi sayang banget donk, baru di isi itu pulsanya, lagian Melody itu polos orangnya Mah, semua hal yang terjadi di anggap beneran, perasa banget, tadi juga ya Mah pas Nanda kena pukul nih, dia nampar temen Nanda lho, padahal kan cuma akting, hehehe tapi Nanda seneng sih Mah, dia itu manis banget" Jelasnya, sambil senyum-senyum mengingat kejadian tadi,

"Ohh iya? Melody nampar temen kamu yang adu akting sama kamu?" Ami terkejut,

Nanda mengangguk,

"Wahh, harusnya kamu yang jagain Melody, bukan Melody yang jagain kamu"

"Nanda bakal jagain dia terus Mah, Nanda kan udah janji. Lagian tadikan kejadiannya enggak sengaja, Melody juga mungkin reflek"

"Ya udah deh, Mamah percaya kalau itu semua kejadiannya"

"Mamah, kalau udah ada kata Melody pasti percaya, sebenarnya anak Mamah itu aku apa Melody?"

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang