#96

940 34 10
                                    

"Gua yang sempet bikin loe jatoh dan gua juga harus bangunin loe"

>>>

"Ciehhhh, yang udah baikan" sindir Vina menggoda Melody yang sedang mengikat sepatu.

"Apaan sih"

"Harusnya loe enggak segampang itu donk, maafin Nanda" Ara, rupanya masih tak terima dan kesal dengan Nanda.

"Ra, jangan gitu lagi ya, perlakuan loe tadi malam itu keterlaluan tau sama Nanda" jawab Melody mencubit pipi Ara.

"Dia pantes digituin Mel"

"Coba loe bayangin, kalau si Ikhsan gua gituin loe terima gak?" Tambah Vina, merangkul pundak Ara.

"Ya gak lah, Ikshan kan enggak salah apa-apa, jangan bawa-bawa Ikhsan deh"

"Udah donk Ra, kenapa loe yang jadi sewot gini, Melody aja udah maafin, lagian mereka itu temenan udah lama banget, jadi rasa iba Melody itu udah terlanjur besar buat Nanda" ucap Vina sambil mengikat rambut kepalanya, "Lagian loe gak denger apa, Nanda tadi malam sampe nangis minta maaf sama Melody"

"Kita tuh gak harus langsung percaya sama air mata nya, bisa aja itu air mata buaya" ketus Ara.

*tokk tokk tokk*
Suara pintu.

"Biar gua aja Ra" ucap Melody, menghentikan niat Ara membuka pintu

Arapun duduk kembali melanjutkan aktifitasnya.

Saat pintu terbuka, Melody di buat terkejut takut,

"Nandaaaa buang gak tuh bunga"

Nanda membawa satu helai bunga melati di sodorkan ke wajah Melody,

"Yesss kamu masih sama seperti dulu, gak berubah" Nanda malah kehirangan melihat wajah Melody yang syok karena ulahnya.

"Buaaaanggg"

"Iya iya Melood sayang, tuh" Nandapun akhirnya melempar bunga itu ke halaman.

"Loe apaan sih, pagi-pagi gini udah bikin gua jantungan, udah tau gua paling gak suka sama bunga apalagi bunga melati yang baunya nyengat banget" Melody mencubit lengan Nanda,

"Auuu, ya aku kangen aja lihat nya, kan udah lama, ah ya udah maafin aku ya"

"Minta maaf mulu, tadi malem minta maaf sekarang minta maaf" ucap Ara tiba-tiba muncul dari balik punggung Melody

"Ganggu aja sih loe" jawab Nanda.

"Eh udah ayo kita berangkat, Vin loe bareng Ara ya naik motor gua nih kuncinya"

"Terus loe naik apa Mel?" Tanya Ara

"Melody sama gua lah" Nanda meraih lengan nya.

"Tap....." Ara bermaksud menghalangi,

"Eitttt ayoo berangkatt sama gua, atau gua tinggal nih" Vina menatik tas Ara.

***

Sesampainya di sekolah, Nanda mengajak Melody ke ruang kesiswaan tepatnya menghadap Pak Hendra.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang