Bintang

1.6K 66 2
                                    

"Bintang itu romantis mereka tidak pernah meninggalkan langit, dan mereka tidak pernah menyombongkan diri meski sebenarnya lebih besar di banding Bulan"

>>>

Mataharipun menjelma menjadi Bulan, dan tampaknya bintang-bintang terlihat lebih terang dan banyak malam ini.  Apa karena hujan tadi siang?,

"Lagi ngapain?" ucap Nanda menghampiri melody yang sedang berdiri di balkon depan kamarnya

"Lagi liat bintang" tersenyum, "Ehh, loe udah bangun? Ayo masuk lagi anginnya lagi dingin-dinginnya nih" ucap melody menyuruh nanda masuk ke kamar

Nanda menggeleng tegas,

"Nandaa?" melody melotot

Nanda pun melotot kembali, dan melody kalah lalu ia palingkan wajahnya kembali mendongkak ke atas,

"Kenapa malingkin muka? Bukannya kamu suka banget melototin aku kalau lagi kesel, sekarang aku pelototin balik malah enggak kuat? Apa mata aku kaya cahaya bintang, sampe kamu enggak kuat liatnya, takut jatuh cinta?"celoteh nanda,

"Jatuh cinta? Mungkin?"jawab melody, dengan nada kecil

"Apaaa? Tadi kamu bilang apa?" Nanda mendengar gumaman melody

"Ahh, enggak bilang apa-apa"

"Masaaa?"Nanda tak percaya

"Beneran?"mengancungkan dua jarinya

"Aku tadi denger lohh sebenarnya?"ucap Nanda

"Seriusss?  Kalau gitu kenapa loe nanya lagi sama gua?"

"Buat mastiin"

"Emang tadi aku bilang apa?"

"Ada dehhhh" Nanda pun masuk ke kamarnya lagi sambil tersenyum penuh kemenangan

"Ihhh Nandaaa" teriak melody. Sekarang justru ia yang di buat penasaran sama Nanda,  dan apa iya nanda memdengar gumaman melody tadi?

Lima menit berlalu, Nanda keluar kembali membawa kotak hitam besar di tengtengnya,

"Loe bawa apaan tuh?  Kotak P3K?"

"Ngacoo, mana ada kotak P3K warna item dan besar ke gini" Perlahan-lahan Nanda membuka kotak itu, "Tadi kamu bilang gini,  Nanda tampan, aku pengen liat bintang dengan jarak dekat"celoteh nanda meniru logat melody berbicara

Melody bernafas lega dan tertawa, "Lucuu suaranya"

"Ohh iyaa?"

Melody mengangguk, "Ini Teropong bintang ya?" melody menyentuhnya

"Iyah, ini teropong bintang kesayangan aku sejak SD"

"Wahh loe udah punya teropong binta sejak SD? Astronomi sejati"menepuk-nepuk pundak Nanda

"Iyalahh, aku itu keturunannya Galileo sama einstein"
Nandapun mulai memasang terposong tersebut dengan khusu

"Keturunan ke berapa yak?"

"Kesekian kalinya" melihat wajah melody sejenak, "Ambilin obeng donk"

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang