#95

987 37 12
                                    

Komunikasi itu penting.

>>>

"Mel?" Vina menepuk pelan bahu Melody,

Melody menyapu air mata nya yang jatuh di atas bingkai foto yang sedang ia pegang.

"Loe kepikiran Nanda ya?"

Melody mengangguk, "Gua kangen dia yang dulu, yang sering bikin gua ketawa bahagia, tapi sekarang kenapa si dia harus kaya gini sama gua?"

Vina mengambil alih figura yang sedang Melody pegang, dan ia langsung memeluk sahabtnya itu "Mel, gua ngerti apa yang sedang loe rasain"

Air mata Melody tumpah di pelukan Vina.

"PERGIII"

Melody dan Vina terkejut dengan suara itu,

"Vin, itu suara Ara kan? Dia kenapa?"

"Gua gak tau, bukannya dia lagi masak nasi goreng ya di dapur"

"Mending kita liat"

Mereka berdua beregas pergi menghampiri sumber suara Ara.

"Nanda, loe enggak ngerti bahasa indonesia ya? Gua bilang Pergi ya pergi, Melody enggak mau loe ganggua" emosi Ara sedang memuncak saat itu di hadapan Nanda.

Dan Nanda tetap berdiri di posisinya "Heh tiang listrik, apa hak loe ngusir gua, gua bakalan pergi kalau yang punya rumah nyuruh gua pergi" jawab Nanda, tak mau kalah dari Ara.

"Yang punya rumah juga bakalan ngusir loe kok!" Ara menunjuk-nujuk Nanda saking kesalnya.

"Duh enggak penting ngadepin loe" Nanda mencoba memaksa masuk, tapi Ara menghalanginya dengan tangannya, dan mendorong badan Nanda menjau dari Pintu.

"Araa" panggil Vina.

"Vin, ini temen loe galak banget sih, sadis banget sama gua" menarik satu helai rambut Ara.

"Auuuuu" Ara membalasnya dengan pukulan di pundaknya, " Sadisan mana sama  sikap loe ke temen gua?" Tanya Ara.

Nanda diam.

"Hah, loe enggak bisa jawabkan" Ara tersenyum kecut.

"Vin, bawa Ara masuk ke dalem" pinta Melody yang baru datang,

"Ra, ayo kita ke dapur, lanjutin masaknya" Vina menarik tangan Ara,

"Melody juga harus ikut kita masuk, biarin nih sih cowok rese ini di luar"Menahan tangan Vina dan mencoba meraih tangan Melody mengajaknya masuk,

"Ra" Melody menggeleng,

"Ayo Ra" terpaksa Vina menarik tangan Ara dengan kencang, dan Ara pun terbawa masuk,

"Vinaa lepasin, emang gua anak kecil apa di tarik-tarik kaya gini?" Mengomel dan memberontak.

Sesampainya di dapur, baru Vina melepaskannya "Ra sikap loe tuh tadi persis sama kaya anak kecil"

"Vin, kok loe malah mojokin gua? Ya gua wajar donk marah sama Nanda, karena dia udah keterlaluan sama Melody tadi pagi, loe emang gak liat Melody di marahin dan di usir dari kelas di hadapan satu kelas sama Pak Hendra" Ara masih tak terima, ia masih memasang muka kesalnya sambil minum secangkir air putih.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang