#70

1.1K 44 12
                                    

"Kita enggak boleh pilih-pilih, ketika mau berbuat baik"

>>>

Setelah mendonorkan darah, Melody pun kembali, ia terlihat lemas setelah itu di mata Jerry.

"Meel, loe enggak apa-apakan?" tanya Jerry menghampirinya

"Enggak kok kak, namanya juga habis donor darah, ya pasti lemes lah sedikit"

"Ya udah ayo, loe duduk dulu di sini, dan tadi gua udah beli minum sama makanan bervitamin, tadi gua nanya sama mba kantin, kalau orang habis donor darah itu enaknya minum sama makan apa, ya dan mba kantin itu ngaaih ini" Jerry memberikan jus strawberry dan kentang rebus.

Melody pun mengambilnya, "Makasih ka".

(Krining)
Ponsel Melody berbunyi, tertera nama 'Buuuuun' di layarnya.

"Melood, kamu ada di mana sih? Kamu masih marah gara-gara enggak jadi ke rumah nenek? Kan Bunda dah minta maaf,nenek juga, om tante juga yang bawa nenek?"

Melody tertawa sejenak.

"Enggak Bun, Ody engga marah"

"Ya terus kamu kemana?"

"Ody lagi rumah sakit?"

"Hahh? Yang bener? Kamu kenapa?"

"Bukan Bun, bukan ody, tapi temen ody tadi kecelakaan"

"Ohh gitu, aduh kasihan, ya udah tapi nantu kamu pulang ya?"

"Iya Bun, bentar lagi aku pulang kok"

.....

"Ka, gua pulang duluan ya?" Ucapnya ketika selesai menelpon.

"Biar gua anter ya?"

"Enggak usah Ka, kakakan harus jagain si jerry, jadi biar gua pulang sendiri aja"

"Tapi badan loe masih lemes kan Mel, gua takut loe kenapa-kenapa?"

"Beneran ka, gua enggak apa-apa. Loe tenang aja" Melody tersenyum di balil muka pucatnya

"Ya udah okeh, tapi kalau loe udah nyampe rumah, loe kabarain gua, sekalian pap pintu rumah loe ya?" Memegangi bahu Melody

Melody terkekeh mendengarnya "Kaka lebay deh"

"Serius Mel?"

"Iyah iyah nanti pas nyampe rumah, dan sebelum masuk rumah, gua pap dulu pintunya ke loe" menepuk-nepuk pundak Jerry lalu pergi.

Lima menit Melody pergi, dokter yang menangani Arbih pun ke luardari ruangan ICU. Jerry yang melihatpun langsung bergegas menghampiri dokter itu.
"Gimana Dok?"

"Alhamdulillah, pasien sudah lebih baik dan akan di pindahkan ke ruang rawat" Jawab Sang Dokter dengan wajah berseri-seri.
Lalu di balik pintu itu, Arbihpun ke luar yang masih berbaring di tempat tidur di dorong oleh beberapa suster untuk di pindahkan ke ruang rawat.

"Bihhh" panggil Jerry melihatnya melintas di hadapannya.

"Dia memang masih belum sadarkan diri, tapi InsyaAllah semuanya akan baik-baik saja, karena mba tadi sudah mendonorkan darahnya yang di butuhkan pasien "ucap sang Dokter menenangkan raut wajah Jerry yang cemas melihat Arbih masih tertutup matanya.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang