#44

1.7K 58 6
                                    

"Kamu kan yang selalu ngertiin aku"
>>>

Sesampainya di toko buku lima belas menit yang lalu, Nanda dan Melody langsung mencari buku-buku yang Nanda inginkan.

"Melood, udah ketemu belum bukunya?" Nanda menghampiri Melody dengan membawa tiga buku di tangannya

"Gimana mau ketemu, loe cuma ngasih tau kalau bukunya warna biru dan tebel?"

"Aku bener donk, karena emang bener. Buku yang aku cari itu ya kaya gitu, aku lupa nama judulnya apaan"

"Ya kalau loe lupa judulnya apa, bagaimana gua yang cuma ngebantuin loe cari dan gua juga belum liat bukunya kaya apa?"

Nanda diam sejenak, mungkin benar apa yang di katakan Melody barusan.

"Nih diaaa!" ucap Melody

Mengagetkan lamunan Nanda, "Mana-mana?"

"Inihhh!" Melody tersenyum lebar

Nanda pun menbaca judul buku bercover berwarna biru dan tebal juga,

"Jihh, taro-taro!" Ia langsung mengambil buku yang Melody temukan itu dan segera meletakannya kembali

"Ehhh, apa yang gua temukan itu bener kan. Covernya warna biru dan tebal? Nah sama kaya buku ini, ahhh sejak kapan loe suka buku ini hayoooo, ternyata--"

"Diemm, lupain buku itu. Buku yang aku cari itu tentang ilmu pengetahuan alam dan sahabatnya, bukan buku ilmu pengetahuan hayalan dan sahabtanya itu"

Melody masih cengengesan dengan buku yang ia temukan tadi, padahal dia tau betul meski ciri-cirinya sama. Mana mungkin Nanda mencari buku tersebut.

"Kita ke kasir aja, nanya sama mba kasirnya!" Nanda menarik lengan Melody ke arah kasir.

"Kenapa enggak dari tadi, kalau gitukan gua enggak usah nyari buku itu" protesnya.

Setelah memberi tahu ke mbak kasir tentang buku itu, tidak lebih dari dua menit mbak kasir itupun membawa buku yang di maksdu Nanda.

"Yang ini mas?" tanya mbak kasir menaruh buku itu di hadapan Nanda dan Melody

Nanda mengangguk tanpa ragu "Iya bener mbak, akhirnya" lega.

"Kalau gitu seharusnya loe tunjukin aja poto buku itu ke mbak kasir dari tadi, dan harusnya loe juga dari awal kasih tau poto buku itu kalau sebelumnya loe sempat poto buku itu" Omel Melody, baginya kelakuan Nanda abstrak banget harusnyakan dari tadi ia kasih tau poto buku ity bukan hanya ciri-ciri umum buku itu.

"Kan aku lupa, ya udah sih namanya juga manusia tempatnys lupa. Aku bukan Tuhan" jawab Nanda sambil merogol dompetnya.

Mbak kasirpun hanya tersenyum melihatnya.

"Berapa mbak, sama buku-buku ini"

"Oh iya mas, buku inikan ada dua versi. Versi asli bahasanya sama versi terjemahan bahasanya. Tapi yang ini versi bahasa asli mas, karena versi terjemahannya sudah habis" ucap mbak kasir, baru teringat akan hal itu.

"Jadi yang ini bahasanya pake bahasa planet semua mbak?" Raut wajah Nanda seketika berubah, bagaimana ia membaca buku setebal itu dengan bahasa yang berbeda.

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang