#73

1.2K 43 9
                                    

"Satu jam berasa satu menit, ya kan?"

>>>

"Mana sih motor loe Nan?" Melody melihat-lihat seluruh motor yang ada di hadapannya.

"Si item, yang biasa aku ajakin ke sekolah"ucap Nanda sibuk dengan ponselnya.

"Iya gua tau, tapi di mana loe naronya?"

"Ada deh pokoknya, cari aja si Melood, di ujung sono kek ujung situ kek, pasti  nemu deh"

Melody menarik paksa ponselnya, "Udahan dulu deh main ponselnya, enak aja loe gua suruh nyari ujung sana, ujung situ, ni parkirankan gede"

Nandapun menatap kedua bola mata Melody dengan serius, lalu menarik kedua pundaknya kedepan, hanya ada lima centi mungkin oenghakang wajah mereka.

"Ihhh mau ngapain sih, guakan bilang mana motor loe, kenapa jadi gini?"Melody mendorong badan Nanda.

"Aku mau nunjukin, kalau nih parkiran enggak segede yang kamu liat kok, liat noh" Nanda menunjuk seluruh area parkiran ke Melody

"Hum... ya pokoknya terserah deh, mau gede apa kecil, yang penting tunjukin di mana motornya?"

Nandapun mengambil alih lagi ponselnya, "Ya kata aku juga, coba kamu cari motor aku, soalnya aku mau bales chatingan dari si Mamah dulu, melood"

Kaki Melody menghentak-hentak tanah tiga kali, sambil mengekpresikan wajah gregetnya, "Debat kek gini doank, kalau sama loe mah sehari juga enggak berasa, tiba-tiba malem aja"

"Aduhh jadi terharu, ohh jadi kamu kalau sama aku tuh satu jam itu berasa satu menit gitu?" Meliri wajah Melody sekali lalu beralih ke layar ponselnya lagi.

"Aduhh gua salah ngomong ya?" Menutup mulutnya

"Enggak Melood, kamu tuh enggak salah ngomong kok, tapi kamu tuh ngomong jujur" merangkul pundak Melody.

"Siniin kuncinya?" Melody menyadingkan tangannya.

"Kunci? Kunci Rumah? ada sama mamah, atau kunci hati? Kan udah ada di kamu, kunci hati aku"

"Sumpah loe ngeselin banget sih Nan, serius donk kali ini aja, gua udah kepanasan banget nih, pen cepet-cepet jalan"

"Ya aku dari tadi serius kali, aku kan nanya kunci apa?"

"Kunci motor, kunci motor loe mana? Sini keluarin biar gua teken tuh tomblonya biar bunyi"

Nandapun merabah-rabah seluruh sakunya, "Aduh, mana ya?"

"Mana,Nanda?" Melody semakin menggeretekan

"Ini lagi aku cari, perasaan tadi ada deh,di dalem saku, apa jangan-jangan tadi aku titipin sama si Bima ya?"

Melody menepuk jidatnya, "Ahhh, ya udah telpon Bimanya, se-ka-rang"

"Iyah, iyahh, crewet banget sih, lama-lama aku gigit nih" menarik tangan Melody hampir menggigitnya,

"Ihhh jangann" menjewer telinga Nanad,

"Aduh,aduh, ampuun"memegangi tangan Melody yang sedang menempel di telinganya

Biar Aku Yang Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang