"Sudah dahulu, ya. Aku harus menjemput anak-anakku. Bye ...."
Min Yoongi, seorang hakim berusia 32 tahun, kembali bertemu dengan mantan kekasihnya sewaktu SMA, Park Jimin. Yoongi tidak sengaja berjumpa dengan Jimin yang ternyata juga berteman dengan sahabatnya, Kim Namjoon.
Jadi dia sudah menikah?
"Anak itu selalu begitu tiap keluar. Yang dipikirkan hanya anak-anaknya," ujar Namjoon membuyarkan lamunan Yoongi.
"Anak-anaknya. Memangnya berapa anaknya?"
"Tiga."
Saat itu juga Yoongi tersedak dengan minumannya sendiri. Jimin sudah memiliki tiga anak di usia 30 tahun? Produktif sekali ia dan pasangannya.
"Jadi, ceritakan padaku kisah kalian sewaktu SMA. Hakim Seoul yang terkenal dingin ini ternyata pernah menjalin asmara, huh?"
"Hanya asmara anak SMA pada umumnya. Tidak ada yang menarik untuk dibahas."
"Pembohong. Matamu tidak bisa menipuku, Yoongi. Kau terkejut ketika melihat Jimin dan mata itu selalu mengawasi dengan tatapan berbeda selama 15 menit.''
Ngomong-ngomong Jimin memang sempat bergabung mengobrol bersama mereka selama 15 menit. Sampai pemuda itu menerima pesan, lalu pamit pulang karena harus menjemput anaknya.
"Aku hanya ..." Yoongi bingung sendiri harus mengatakan apa, "terkejut dan tidak percaya akan bertemu dengan Jimin setelah 12 tahun. Ia tampak berbeda dari terakhir aku mengencaninya."
"Tentu saja akan berbeda. Manusia itu tumbuh, Yoongi. Kau sendiri juga pasti merasa berbeda dengan dirimu ketika SMA.''
Yoongi tersenyum. Ucapan Namjoon ada benarnya. Selain itu, yang membuat Yoongi tidak menyangka dari pertemuannya dengan Jimin adalah anak itu berhasil mewujudkan impiannya menjadi seorang editor buku novel.
"Aku sudah mengirim kontak Jimin. Untuk berjaga-jaga jika kau ingin menghubunginya."
Menghubungi pria yang sudah menikah? Apa Namjoon sinting?
Helaan napas Yoongi keluar sebagai bentuk respons. Ia menghabiskan sisa minumannya sebagai penutup makan siang di luar kantor. Sungguh hari yang tidak terduga, yakni bertemu mantan usai 12 tahun tak bertatap muka. Yoongi jadi mengingat-ingat, kira-kira mereka dahulu putus karena apa, ya?
"Satu lagi," sahut Namjoon ketika sudah keluar dari kafe tempat mereka makan siang. "Kau harus bertemu anak-anaknya Jimin. Mereka sangat menggemaskan dan aku jamin kau akan menyukainya."
Kenapa aku harus bertemu anak dari mantanku?
"Sampai jumpa. Jangan lupa kirim file yang aku pesan tadi."
Memang sangat sulit berbicara dengan Yoongi. Pria itu terlalu minim bicara, tetapi cerewet ketika sudah duduk di kursi persidangan. Tanpa disadari Yoongi, Namjoon tersenyum jail untuk rekan kerjanya.
* * *
Setelah kafe, supermarket adalah tempat Yoongi kembali bertemu dengan Jimin. Layaknya adegan klise di drama, mereka berdua mengambil produk pengharum pakaian yang sama dan kebetulan stoknya tinggal satu.
"Sampai sekarang kau masih memakai pengharum ini, Hyung?" tanya Jimin dengan binar ceria.
"Begitulah. Jika sudah ada satu yang cocok, aku malas mencoba hal lain."
"Aku juga," sahut Jimin antusias. Setelah itu, ia kembali mengatakan, "Sendiri?"
Yoongi mengangguk. "Kau juga?"
Jimin ikut mengangguk. "Bagaimana kalau kita bersama? Aku sudah selesai memilih keperluanku. Hitung-hitung kita mengobrol karena sudah lama tidak bertemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chorus
FanfictionChorus merupakan kumpulan kisah manis Yoongi dan Jimin di dunia mereka yang disebut YoonMin's World. 🐱🐤 "Hyungie ..." rengek Jimin. "Apa, Sayang?" balas Yoongi. Jimin yang bersandar pada belahan hatinya mendongak, mencoba untuk menarik atensi dari...