Pemandangan indah bagi Min Yoongi melihat kekasihnya tampil terdedah dengan tatapan sayu dan labium sedikit terbuka. Obsidian cantik di depannya ini tengah menatapnya. Yoongi tidak tahu apa yang sedang dipikirkan lelaki Park ini. Mungkin kekesalan pada dirinya yang telah mengajak secara paksa untuk bergulat di atas ranjang.
Kurang lebih sepuluh jam yang lalu, Jimin menolak secara tegas tidak mau. Alasannya, karena Yoongi mabuk, dan seks dengan orang tanpa kesadaran penuh, bagi Jimin hanya membuang-buang waktu. Kendati kenikmatan akan ia dapatkan. Namun, tetap saja, Jimin tak suka itu.
Rekor bagi pasangan kekasih ini melakukan itu dengan durasi 10 jam. Mulanya Yoongi memang kasar, tetapi lama-kelamaan, pria Min itu memperlakukannya dengan lembut. Jimin tidak tahu masalah apa yang sedang dialami kekasihnya hingga bertingkah memaksa di awal 10 jam itu. Yoongi selalu meminta izin dan menghargai jika Jimin menolak.
Namun, 10 jam yang lalu, Yoongi datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan dengan keadaan kuyup. Jimin terkejut melihat pujaan hatinya ketika ia berada di ambang pintu dapur sambil memegang apel.
Apel yang baru satu gigitan itu terjatuh dengan paksa bertepatan dengan Yoongi yang mendadak mencium bibir Jimin. Tidak ada kelembutan, apalagi sapaan semacam senyum manis dari Yoongi. Begitulah awal mula 10 jam panas Yoongi dan Jimin.
Meski sempat mengira Yoongi mabuk, nyatanya praduga Jimin salah. Sang kekasih sepenuhnya sadar dan ia tahu itu. Tiap-tiap dorongan dari Yoongi yang menimbulkan sensasi kembang api untuknya, Jimin merasa pria asal Daegu itu sedang memendam beban diliputi amarah. Namun, apa?
Lantas kembali pada Yoongi yang masih menatap kekasihnya. Pikirannya membaik setelah bermain cukup lama dengan Jimin. Pria menggemaskan sekaligus seksi itu adalah penyelamatnya malam ini. Jika tidak, Yoongi bisa saja lepas kendali.
Jimin melihat Yoongi bergerak ke arah kamar mandi. Ia terlalu lelah untuk menoleh dan hanya bisa melirik. Masa bodoh dengan tubuh kotornya yang penuh dengan semen campuran antara miliknya dengan punya Yoongi. Jimin hanya bisa diam sampai tenaganya benar-benar pulih. Tidak masalah tidur dengan keadaan polos meski risih.
Kemudian, Jimin merasa kasur bergerak. Rupanya Yoongi naik lagi ke ranjang. Apakah ia akan kembali menggagahinya?
"Kau kotor," ucap Yoongi, "Tetapi aku suka jika itu karenaku."
Epidermis Jimin merasakan kelembutan handuk yang juga terasa hangat. Ternyata Yoongi membersihkannya. Selama melakukan itu, ia tak lagi bersua, begitu pula dengan Jimin yang tidak banyak protes.
Yoongi membersihkan Jimin sebersih mungkin. Bahkan hingga sela-sela jari kaki. Usai bagian atas bersih, perlahan tubuh Jimin di balik. Ia juga harus membersihkan bagian bokong Jimin. Percayalah, kali ini Yoongi hanya berniat untuk membersihkannya. "Pasti lecet. Maafkan aku ..." lirih Yoongi.
Jimin menggigit bibir bawahnya ketika Yoongi mengoleskan salep di sana. Namun, hal selanjutnya yang terjadi adalah, pipi Jimin merona. Ia bisa merasakan bibir Yoongi yang mencium pucuk masing-masing bokongnya.
Kini penampilan Jimin lebih baik dibandingkan yang tadi. Sebelum memakaikan Jimin piyama, Yoongi lebih dahulu mengoleskan minyak hangat ke tubuh kekasihnya agar hangat dan nyaman.
Jimim memperhatikan semua tindakan Yoongi yang membersihkannya. Bahkan tenggorokan Jimin tak lagi kering usai Yoongi membuatkannya minuman hangat teh madu. Pokoknya, keadaan Jimin sekarang lebih baik. Meski ia yakin jika dibuat jalan, langkahnya akan tertatih.
"Terima kasih, Hyung ..."
"Tidak-tidak. Harusnya aku yang mengatakan hal itu dan minta maaf kepadamu, Jimin."
"Pasti ada alasannya. Apakah sekarang sudah mendingan?"
"Ya, Jiminie. Sangat baik, dan itu berkatmu. Terima kasih, Sayang."
"Katakan apa itu?" Jimin sudah begitu penasaran sejak tadi.
"Aku akan menceritakan padamu, tetapi tidak sekarang. Istirahatlah, Jimin."
"Aku sudah baik-baik saja setelah kau membersihkanku, Hyung ..."
Yoongi menggeser kepalanya untuk bisa mengecup pucuk kepala Jimin. Tangan mengusap punggung kekasihnya yang menimbulkan sensasi nyaman dari pemiliknya.
Yoongi menghela napas. Ia memutuskan untuk memberi tahu Jimin sekarang.
"Aku hampir membunuh orang, tetapi aku langsung teringat dirimu."
"Kenapa?"
"Dia menipuku, Jimin. Dia mencuri milikku yang kukerjakan dengan darah, keringat, dan air mata. Lagu-lagu yang kutulis demi mewujudkan mimpiku denganmu, telah dicuri.
Aku mungkin bisa saja membunuhnya di tempat. Namun, bagaimana denganmu? Siapa yang akan menjaga Jimin-ku ketika aku harus tinggal di balik jeruji besi?"
Kali ini giliran Jimin yang mengusap punggung Yoongi. Ia masih ingat dengan impian kekasihnya yang kerja keras membuat lagu demi mengumpulkan pundi-pundi uang. Yoongi ingin menikahi Jimin dan membawanya ke tempat tinggal yang lebih baik. Sebuah rumah dengan halaman luas agar Jimin bisa melakukan hobinya, yakni berkebun. Namun, sayangnya, impian itu harus ditunda dahulu.
"Tak apa, Hyung. Kita perbaiki bersama-sama."
"Maafkan aku. Pasti tadi kau ketakutan." Jimin kian menenggelamkan wajahnya di dada Yoongi sebagai jawabannya.
"Maafkan aku, Jimin."
"Jangan diulangi lagi, Hyung. Aku sangat takut."
"Tidak akan. Maafkan aku ..." Entah sudah berapa kata maaf yang dilontarkan Yoongi untuk kekasihnya.
"Kalau begitu ..." Jimin mendongak menatap Yoongi. Dua pasang mata itu saling bertemum "Cium aku dengan lembut, Min Yoongi."
Yoongi seketika tersenyum sampai gusinya terlihat. "Suatu kehormatan untukku, Pangeran Jimin."
Maka, malam itu ditutup dengan pelukan hangat antara Min Yoongi dengan Park Jimin yang juga disertai ciuman-ciuman lembut dari bibir mereka. Jimin sempat terkikik ketika Yoongi meniup pipinya hingga terdengar bunyi lucu. Usai mendapat ciuman intens pada bibirnya, dilanjut kecupan singkat di mata, hidung, pipi, serta dagu, Jimin pun menutup matanya. Ketika hampir terlelap, samar-samar Jimin mendengar Yoongi yang mengatakan, "Aku mencintaimu, Park Jimin."
End
*Entah ini ide enggak jelas kayaknya. Semoga kalian terhibur ya ....
*Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan jejak ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Chorus
FanfictionChorus merupakan kumpulan kisah manis Yoongi dan Jimin di dunia mereka yang disebut YoonMin's World. 🐱🐤 "Hyungie ..." rengek Jimin. "Apa, Sayang?" balas Yoongi. Jimin yang bersandar pada belahan hatinya mendongak, mencoba untuk menarik atensi dari...