Delapan belas coret
*
*
*
Dua puluh tujuh panggilan dari Taehyung diabaikan oleh Jimin karena saat ini ia benar-benar sibuk. Baru saja Jimin menelan mani tanpa rasa jijik layaknya melahap krim salad kesukaannya.
"Melon," komentarnya singkat, lalu kembali mengulum kepala penis warna pink agak kemerahan itu.
Jimin menggunakan lidahnya untuk menjilat area sekitar yang perlahan-lahan mengeluarkan cairan bening. Kadang gigi laki-laki itu menggoda seperti akan memakannya..
Sementara itu, kedua tangan Jimin tidak kalah sibuk karena memijat penis dengan warna kepala yang sama pula. Tangannya aktif dan lincah. Tidak sia-sia bakatnya sebagai seorang pianis karena tangannya, baik kanan maupun kiri mampu memainkan penis dengan gaya berbeda. Tangan kiri mengurut naik turun batang, sedangkan satunya memijat si kepala..
Bagian yang tak kalah penting, salah satu pusat kenikmatannya, yakni lubang anal Jimin juga aktif memanjakan penis lainnya. Warna pink berkedut-kedut menerima dorongan dari penis besar. Jika tidak segera dimasuki, akan membentuk liang cantik dengan kerutan berkilau akibat cairan pelumas yang telah bercampur sperma.
Jadi, totalnya ada empat penis yang tengah dimanja Jimin dan itu semua milik Yoongi. Bingung? Heran? Awalnya Jimin juga begitu, tetapi ia enggan membuang waktu untuk segera mencicipi nikmatnya duniawi. Jimin hanya punya waktu empat jam untuk menikmati keempat kejantanan Yoongi. Ketika tiga jam tersisa, pria Park itu menyadari bahwa Yoongi tinggal tiga. Otaknya berpikir cepat bahwa setiap jamnya jumlah Yoongi akan berkurang.
Kini, tinggal tiga Yoongi yang memanjakan Jimin. Pria itu tidur terlentang dengan mulut tersumpal penis. Kedua kaki bertengger di pundak Yoongi yang kejantanannya sibuk memompa anal Jimin dengan ritme lambat berubah cepat. Mendorong penuh penis itu sampai ada sedikit tonjolan di bagian perut bawah Jimin. Belum lagi penis Jimin yang turut mendapat kuluman dari Yoongi. Terasa hangat, basah, geli, tetapi juga memabukkan. Jimin sangat menyukai kenikmatan ini.
Yoongi memukul bibir Jimin dengan penisnya. Tahu apa yang dimaksud, bibir bengkak itu terbuka lebar, lalu lelehan bak lilin jatuh ke sana, sangat banyak dan enak.
Sementara bagian dalam tubuhnya juga merasakan kehangatan. Ah, Yoongi ternyata mmengeluarkan di dalam. Tidak apa-apa, Jimin tetap suka. Tidak lama, tubuhnya menggelinjang entah orgasme yang ke berapa.
Rasanya sangat lelah, tetapi Jimin tidak ingin kalah. Ia bangkit sebelum Yoongi tinggal dua.
Ada posisi yang ingin dicoba Jimin, yakni lubang anal terisi oleh dua penetrasi. Jimin saat ini memeluk Yoongi yang ada di bawahnya. Baik Yoongi depan maupun belakang, mereka berdua bersama-sama memasukkan penisnya ke dalam Jimin. Si pemilik merintih sedikit kesakitan. Namun, ketika penis keras itu bergerak seirama, Jimin menangis kesetanan karena seperti mencicipi percikan dari nirwana.
"Hiks ... enak ... enak ... lebih cepat ... ahh ... ahh ... ahh ... eungh ... eungh ... euhh ...," desahan Jimin yang berulang.
Jimin bebas mendesah karena tak ada yang menghalangi mulutnya. Yoongi yang lain masih sibuk memanjakan kepala penisnya. Jimin seperti tersetrum ketika lubang penisnya ikut dimainkan. Matanya melirik ke bawah dan terkejut melihat Yoongi memasukkan sebuah benda panjang ke sana.
Rasanya dingin dan nyut-nyutan. Dua gerakan Yoongi yang brutal membuat Jimin ingin segera keluar, tetapi arus lintasan tertutup oleh benda asing yang dinaikturunkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chorus
FanficChorus merupakan kumpulan kisah manis Yoongi dan Jimin di dunia mereka yang disebut YoonMin's World. 🐱🐤 "Hyungie ..." rengek Jimin. "Apa, Sayang?" balas Yoongi. Jimin yang bersandar pada belahan hatinya mendongak, mencoba untuk menarik atensi dari...