Min Yoongi menguap malas di dalam mobil. Sekarang ia sedang dalam perjalanan menuju Bandara Incheon dengan tujuan penerbangan Finlandia. Yoongi akan menggelar mini konser di sana. Dia adalah rapper populer Korea yang saat ini sedang naik daun.
"Pasti akan banyak penggemarmu di sana. Oleh karena itu aku menyewa pengawal untukmu," kata Kim Seung Ho, manajer Yoongi.
"Kau yakin, Hyung? Pengawal yang kau sewa terlihat meragukan."
Yoongi menoleh ke samping. Di sebelah kirinya duduk seorang pengawal dengan pakaian serba hitam. Ia memakai jaket kulit serta celana jins yang begitu ketat. Tidak ketinggalan masker juga topi yang membuat penampilan sang pengawal tampak begitu misterius.
"Jangan meremehkan Pak Park, Yoongi. Dia sudah berlisensi. Aku menjamin hal itu." Seung Ho berbicara dengan kepala menoleh sedikit ke belakang.
"Di mana-mana pengawal yang kutahu berbadan besar. Tapi dia bahkan terlihat lebih pendek dariku," gumam Yoongi ke arah jendela. Meski begitu, ucapan Yoongi masih bisa didengar penghuni lain dalam mobil itu.
Seung Ho menghela napas. Artisnya ini memang terkenal bermulut pedas dan berwajah dingin. Tapi kata penggemar di luar sana, justru itulah yang membuat Yoongi menarik. Kata mereka, Yoongi itu tampan yang berkharisma.
Pengawal Park turun dari mobil kemudian memutar untuk membukakan pintu. Yoongi turun dengan menjinjing tas hitamnya. Banyak wartawan dan penggemar berkerumun untuk menyambut kedatangannya di bandara.
Yoongi berjalan lebih dulu dengan sang pengawal di belakang. Sesekali pelantun "Give it to Me" itu melempar senyum dan melambai ke penggemar yang langsung disambut histeris.
Terlalu asyik menyapa penggemar, Yoongi tak sadar jika ada tipe fans yang begitu terobsesi padanya. Ia melawan kerumunan dan hendak meraih lengan Yoongi. Seorang fanboy yang tubuhnya lebih besar dari Yoongi.
Kurang 1 cm lagi fanboy tersebut berhasil meraih Yoongi . Sayangnya, gerakan pengawal Park lebih gesit. Ia menarik fanboy tersebut dan langsung mendorongnya hingga tersungkur.
"Kau tidak apa-apa, Yoongi-ssi?" tanya pengawal Park.
"Ya, aku baik-baik saja." Yoongi cukup terkesima sebentar hingga kembali melanjutkan langkah kakinya.
Fanboy yang hampir membahayakan nyawa Yoongi tadi rupanya seorang sasaeng. Beruntung ada pengawal Park yang sempat diragukan rapper kelahiran 1993 itu.
Sejak saat itu, Yoongi tak lagi banyak berkomentar soal pengawal Park. Bahkan Yoongi bersikap seolah tak ada yang mengawalnya meski Pak Park selalu setia di sisinya dengan pakaian serba hitam.
Mini konser pertama Yoongi di Finlandia berlangsung dengan baik. Ia menyanyikan semua lagu yang ada di album "Agust D" dengan total ada delapan. Untuk nama panggungnya sendiri, Yoongi menggunakan sapaan Suga.
"Aku akan kembali ke kamarku. Masih ada yang kau butuhkan?" tanya Seung Ho.
"Tidak ada. Lagi pula ada pengawal Park. Aku bisa minta bantuan apa pun ke dia."
"Kalau begitu baiklah."
"Terima kasih, Hyung," kata Yoongi cepat tanpa melihat wajah Seung Ho. Sang manajer tersenyum, kemudian berlalu.
Tinggalnya Yoongi dan pengawal Park di kamar hotel besar ini. Yoongi menyandarkan kepala di sofa dengan kedua tangan terlentang dan mata tertutup. Hening.
Sekitar satu menit, Yoongi baru membuka mata dan menoleh ke arah pengawal Park. Ia masih betah berdiri di dekat pintu dengan arah pandangan ke depan dan sikap tegap. Kedua tangannya disembunyikan di balik punggung persis seperti sikap istirahat anggota pramuka. Meski Yoongi menutup mata, pengawal Park tak pernah mencuri tatapan sedikit pun pada kliennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chorus
ФанфикChorus merupakan kumpulan kisah manis Yoongi dan Jimin di dunia mereka yang disebut YoonMin's World. 🐱🐤 "Hyungie ..." rengek Jimin. "Apa, Sayang?" balas Yoongi. Jimin yang bersandar pada belahan hatinya mendongak, mencoba untuk menarik atensi dari...