93. Doll

707 82 49
                                    

Dua benda sekaligus masuk ke dalam anal Jimin. Benda itu adalah kejantanan milik Namjoon dan Taehyung. Kakak beradik ini tengah melakukan aktivitas rutin dua kali dalam seminggu menyetubuhi boneka mereka, Park Jimin.

Jimin, pemuda berusia 23 tahun terjepit di antara tubuh kekar Namjoon dan Taehyung yang berdiri sambil menopang tubuhnya. Desahan tak jelas keluar dari bibir Jimin akibat dari dua kejantanan tengah menusuk analnya. Wajahnya begitu berantakan dan kotor oleh campuran keringat dan mani dari pemiliknya.

"Shit shit shit ...." erang Namjoon saking enaknya. Dipakai berapa kali pun, Jimin-lah yang terbaik.

Taehyung menyeringai mendengar suara kenikmatan kakaknya. Tak ingin melewatkan kesempatan, mumpung Jimin menghadap ke arahnya, Taehyung mencium bibir gemuk itu secara brutal.

Sementara itu, Jimin pasrah total. Ia sudah tidak bisa membedakan antara kenikmatan dan kesakitan usai tubuhnya dimainkan dua orang sekaligus selama 3,5 jam. Tangannya menggantung asal di leher Taehyung dengan mata terbuka, tetapi pandangan kosong. Ia lupa sudah berapa kali mengalami klimaks.

"Sayang sekali aku harus menjemput istri dan anak-anakku," kata Namjoon usai melepas kejantanannya dari Jimin. Selain alasan barusan, alasan lain kenapa ayah satu anak itu berhenti adalah karena Jimin pingsan.

Dari posisinya yang masih berdiri, Taehyung melihat Jimin yang tengah tidur. Kejadian seperti ini sudah biasa terjadi jika Jimin tengah dipakai dua orang.

"Salahmu kenapa menerima perjodohan." Taehyung sedikit menyombongkan diri karena statusnya yang masih lajang.

"Selagi mendapatkan seks nikmat dan bisnis lancar, kenapa tidak dilakukan?" Namjoon menjawabnya dengan enteng seraya mengenakan pakaiannya kembali.

"Dan kau masih jajan di luar, Hyung."

"Hanya Jimin. Ingat itu. Salahmu juga kenapa menggodaku dengan bonekamu itu."

Taehyung tertawa kencang. Ia masih ingat momen saat mengajak kakaknya untuk mencicipi boneka yang dibeli dari pelelangan manusia. Dengan kekuasaannya, Taehyung mendapatkan berlian di lumpur kotor.

"Aku pergi. Jangan lupa untuk memanggilnya."

"Aku masih di sini."

"Sinting," ledek Namjoon. Ia tidak paham dengan jalan pikiran adiknya yang masih ingin bersetubuh dengan orang pingsan. Apa nikmatnya?

Sepeninggal Namjoon, Taehyung naik ke ranjang. Dalam hati Taehyung, kakaknya tidak tahu saja bahwa bersetubuh dengan orang pingsan itu tetaplah nikmat. Tangan-tangan Taehyung mulai membuka kaki Jimin, lalu menekuknya. Sebelum memulai aksinya, ia meludahi wajah Jimin. Selamanya boneka tetaplah boneka.

"Aku tahu kau sedang bermimpi indah, Jimin. Siap menerima penis kesukaanmu, hem?" tanya Taehyung yang tidak lama kemudian dijawab oleh desahannya sendiri.

*

*

*

Dinding kamar yang dilihat Jimin sekarang serba putih. Tidak lagi kamar nuansa gelap, tempat tubuhnya dijajah Taehyung dan Namjoon. Jika sudah di sini, artinya ia telah kembali bersih. Tubuhnya terasa lebih nyaman dengan piyama katun yang ia kenakan. Meski rasa sakit dan kelelahan tetap terasa, setidaknya kondisinya saat ini jauh lebih baik.

"Kau sudah bangun?"

"Yoongi ...." Suara Jimin terdengar serak, tetapi wajahnya ceria ketika muncul usai mengetahui siapa yang datang. Si perawat yang dingin, tetapi pedulinya minta ampun.

"Kau ingin makan langsung?"

Jimin lapar, tetapi terlalu malas untuk makan. Lamanya jawaban yang ditunggu, Yoongi akhirnya punya inisiatif seperti biasanya.

ChorusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang