—Warning—
Please, be wise!
Chapter ini merupakan tambahan bumbu-bumbu PANAS untuk chapter 34. Contrast
Silakan baca ulang chapter 34 andai kalian lupa bagaimana cerita sebelumnya
*
*
*
Anggap saja latihan untuk episode akhir drama "Rain in the Spring Day". Supaya penonton makin puas dengan chemistry yang diciptakan oleh dua pemeran utama drama tersebut, yakni Min Yoongi dan Park Jimin. Iya, anggap saja latihan untuk adegan panas di episode pengujung nanti.
Jimin bahkan sudah tidak peduli dengan Yoongi yang terus-terusan memukul bokongnya di sepanjang perjalanan, dari parkiran hingga apartemen pria asal Daegu itu. Sama seperti Jimin, Yoongi sendiri juga tidak peduli. Ia tidak menghiraukan andai ada paparasi berlogo D yang mengintai mereka.
Sekali lagi, jangan lupa dengan sifat Jimin yang suka berkata kasar. Karena begitu tubuhnya diturunkan setelah digendong ala karung beras, ia mengatakan, "Lemah. Menggendongku dari parkiran ke sini saja harus menurunkanku di depan pintu, bagaimana di ranjang nanti?"
"Jadi maumu apa?" sahut Yoongi malas karena ia sibuk memasukkan kata sandi.
"Tidak pernah lihat film dewasa, ya? Mereka tetap menggendong bahkan saat membuka kode sandi. Pendaratannya itu di ranjang, bukan depan pintu seperti ini."
"Cerewet. Simpan pita suaramu untuk mendesah nanti." Yoongi menarik tangan Jimin secara asal untuk diajak masuk, kemudian mendorongnya agar duduk di sofa.
Namun, Jimin kembali berdiri. "Tidak melakukan sekarang? Aku bahkan lebih dari siap."
"Aku lebih suka melakukannya setelah mandi."
"Nanti juga mandi lagi, kenapa harus boros membuang air? Tidak sayang dengan anak cucu di masa depan? Kita itu harus menghemat sumber daya alam, Yoongi. Nilai ilmu pengetahuan alammu berapa sih?"
"Ow ... jadi tidak masalah kalau melakukan sekarang? Sekadar informasi, aku belum mandi dua hari belakangan ini karena begitu mencintai anak cucuku di masa depan."
"A-apa? Belum mandi dua hari?"
"Iya. Jadi bagaimana, Park? Kau ingin sekarang, kan? Detik ini juga? Apa kau juga tak ingin pemanasan? Aku tidak masalah."
Jimin mundur. Tentu saja pikirannya berubah setelah tahu fakta bahwa Yoongi tidak mandi selama dua hari. Senafsu-nafsunya Jimin, ia tetap menyukai sesuatu yang bersih.
"Jorok! Mandi sana, Min Jorok Yoongi!!"
Lantas, Yoongi tertawa puas sambil berjalan menuju kamarnya. Menyisakan Jimin yang kesal dan tidak tahu kalau sudah dibohongi Yoongi. Semalas-malasnya Yoongi, ia tidak mungkin melewatkan tubuh diguyur air.
Akhirnya, bukan hanya Yoongi saja yang mandi, tetapi Jimin juga. Ia bahkan meminjam pakaian Yoongi, yakni piama hitam polos. Setelah menghabiskan waktu selama 15 menit, kini mereka duduk saling berhadapan di rumah makan sambil menikmati teh hangat buatan si Pria Park.
Yoongi memejamkan matanya menikmati sensasi hangat dan menenangkan dari minuman teh buatan Jimin. Sementara di seberang, ada sepasang mata cantik yang terus-terusan mencuri pandang. Temperamen Yoongi sedikit berbeda sejak tiba di parkiran bangunan apartemen mewah ini.
"Ada apa, Yoongi?" tanya Jimin lembut. "Kau terlihat seperti memiliki beban hidup."
"Bukankah setiap manusia memiliki beban hidup?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chorus
FanfictionChorus merupakan kumpulan kisah manis Yoongi dan Jimin di dunia mereka yang disebut YoonMin's World. 🐱🐤 "Hyungie ..." rengek Jimin. "Apa, Sayang?" balas Yoongi. Jimin yang bersandar pada belahan hatinya mendongak, mencoba untuk menarik atensi dari...